Desa Sidoharjo Bangun Akses Penyambung Dusun
WAYPANJI – Desa Sidoharjo, Kecamatan Way Panji tak mau kalah dengan desa lain di Lampung Selatan dalam hal geliat pembangunan. Hasil implementasi Dana Desa Tahap III Tahun 2019 diwujudkan dengan membangun jalan cor beton penghubung dusun. Desa dengan jumlah penduduk tergemuk di kecamatan itu sejatinya merupakan jantung perekonomian Kecamatan Way Panji. Karenanya, Pemerintah Desa Sidoharjo gencar merealisasikan pembangunan dengan kucuran DD dari pemerintah pusat. Kepala Desa Sidoharjo, Marjana menuturkan bahwa tahap III tahun ini TPK membangun beberapa titik jalan cor beton. Salah satunya berada di Dusun 01. Di Dusun 01 tersebut jalan cor beton dengan rincian 150x2,5x0,15 meter senilai Rp 88.330.257 berhasil dibangun. Pembangunan tersebut tentunya dilandasi keinginan masyarakat untuk memiliki akses yang baik penyambung dusun. “ Alhamdulillah proses pengerjaan jalan antar dusun dari periode demi periode terus berjalan. Mayoritas penduduk masih ingin jalan desa bagus. Sehingga dapat menopang mobilitas warga,” ucap Marjana kepada Radar Lamsel, Selasa (26/11). Untuk mendapat kualitas adukan cor yang baik, TPK Sidoharjo tampak memakai mesin molen yang dioperasikan oleh masyarakat Desa Sidoharjo. Ya, meski ada pergerakan mesin namun Pemerintah Desa Sidoharjo tetap mengutamakan peran masyarakat dalam setiap pembanungan yang direalisasikan. “ Setiap pembangunan tentu kami melibatkan masyarakat. Tak hanya pembangunan jalan saja. Pembangunan Sarana Olahraga pun juga demikian, ramai pekerja yang notabenne memang warga Sidoharjo. Itu merupakan bentuk pengabdian kepada desa ini,” jelasnya. Sementara Camat Way Panji Isro Abdi menjelaskan ekspektasi masyarakat Sidoharjo untuk mendapatkan jalan bagus memang butuh kerja ekstra dan dana yang tidak sedikit. Oleh sebab itu keberadaan Dana Desa dari pemerintah pusat dinilai sangat membantu tercapainya visi misi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. “ Dana Desa kini peranannya sangat vital. Untuk itu setiap pemerintah desa harus gencar dan jangan sampai terlambat dalam menyusun proposal pencairan DD, karena kalau terlambat imbasnya pembangunan juga terlambat,” terangnya. Marjana, Ekspektasi Masyarakat Sidoharjo Kepala Desa Sidoharjo, Marjana adalah buah demokrasi di desa itu. Dapat dikatakan ekspektasi masyarakat Sidoharjo terhadap Marjana belum luntur, bahkan semakin kuat. Kepercayaan masyarakat terhadap sosok Kades yang tak asing dimata warga Sidoharjo itu bakal dibayar oleh Marjana dengan pengabdian. Sebab tak ada cara lain membalas kepercayaan warga selain menunjukan cara pengabdian yang baik ditengah masyarakat. Kepada Radar Lamsel, Marjana yang sudah lebih dari satu periode menjabat itu tetap low profile. Ia mengaku menyerahkan setiap kegiatan yang berhubungan dengan Dana Desa kepada TPK. “ Kita dipercaya oleh masyarakat untuk memimpin desa. Kepercayaan itu haruslah ditunjukan dengan pengabdian yang tulus ke desa. Berbeda pemikiran, namun tujuannya tetap satu yakni memajukan Desa Sidoharjo tercinta,” tukasnya. Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpanya. Pepatah klasik itu sedikit banyak menggambarkan sepak terjang Marjana selama memimpin Sidoharjo. Kades yang kenyang menghadapi pelbagai persoalan desa itu di periode ini tampak lebih tenang dan terukur setiap langkah dan kebijakan yang diambilnya. Berbekal pengalaman tersebutlah, karakter Marjana terbentuk. Sedikit demi sedikit persoalan di jantung Kecamatan Way Panji itu bisa dituntaskan termasuk polemik Pasar Patok, kini sudah tuntas. “ Kami masih percaya dengan beliau untuk memimpin desa ini. Karena itulah ia kembali menjabat sebagai Kades, karena memang masyarakat Sidoharjo mayoritas masih menginginkan kepemimpinan beliau,” ujar salah seorang warga Sidoharjo disela pengerjaan cor beton di Dusun 01. (adv)
Sumber: