Akses Utama Dusun Buring-Desa Legundi Terputus
PENENGAHAN – Jalan gorong-gorong di Dusun Buring, Desa Sukabaru yang menjadi akses utama menuju ke Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, terputus. Gorong-gorong ini jebol setelah dihantam hujan yang menyebabkan aliran air meningkat deras pada Senin (20/1/2020). Selasa (21/1/2020), Unsur Pimpinan Kecamatan (Uspika) Penengahan mengecek kerusakan gorong-gorong ini. Kondisinya cukup parah. Hampir separuh bagian gorong-gorong yang memiliki panjang sekitar 15x5 meter ini ambrol. Karena membahayakan pengendara, Uspika memutuskan akses ini diblokir sementara. Pengguna jalan dari Dusun Buring yang hendak menuju ke Desa Legundi bisa melalui jalur lain. Tak jauh dari lokasi gorong-gorong yang ambrol itu. Namun sayang, jalur alternatif ini hanya bisa dilalui kendaraan ringan. Seperti sepeda motor atau mobil pribadi. Kendaraan berat bisa saja melintas asalkan muatan yang dibawa hanya 2 ton. “Ada kendalanya, yang muatannya 3-4 ton tidak bisa. Kalau dipaksanakan jalan yang ini bisa ambrol juga,” kata Sekretaris Desa Sukabaru, Hudrotul Ihwan, kepada Radar Lamsel. Camat Penengahan, Erdiyansyah, S.H.,M.M mengatakan dari hasil pengecekan itu, pihaknya memutuskan untuk mengambil langkah-langkah pengamanan jalur supaya masyarakat tak nekat melintas. Pria yang akrab disapa Erdi ini meminta masyarakat mematuhi aturan jalur yang sudah ditentukan untuk sementara waktu. “Kita sudah laporkan, dan akan diusulkan perbaikan jembatan tersebut kepada Bapak Bupati (Nanang Ermanto) melalui Kepala Dinas PUPR,” katanya. Setelah melihat secara langsung, menurut Ketua Karang Taruna Kabupaten Lampung Selatan ini wajar bila gorong-gorong tersebut ambrol dihantam aliran air yang deras. Sebab konstruksi bangunannya sangat lama, dan berusia 30 tahun lebih. Sangat wajar jika konstruksi bangunannya diperbarui. “Yang penting sudah kita laporkan kepada dinas terkait. Kita usahakan supaya dibenahi karena akses ini sangat penting. Akses utama yang menghubungkan dua desa,” katanya. Namun sayang, Kepala UPT PKB Kecamatan Penengahan, Budi Santoso, belum bisa dikonfirmasi mengenai laporan perbaikan gorong-gorong itu. Radar Lamsel mengirim pesan melalui whatsapp, namun nomor yang dihubungi tidak aktif. (rnd)
Sumber: