Kok Bisa KMP Salvatore Blackout?
BAKAUHENI – KMP. Salvatore yang mengalami black out telah selesai diperbaiki. Sekarang kapal yang semula hendak menuju ke Pelabuhan Merak itu kembali lagi ke Pelabuhan Bakauheni. Penumpang yang ada di dalam KMP. Salvatore telah dipindahkan ke Kapal Ferry Ekspress. Sedangkan kendaraannya dipindah ke Kapal Darma Rucitra. Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan sebanyak 120 orang penumpang serta 41 kendaraan telah diseberangkan ke Pelabuhan Merak pada pukul 05.00 WIB, Selasa (4/2/2020). Sementara KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Bakauheni sedang melakukan perbaikan ringan terhadap KMP. Salvatore di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni. “Pukul 00.30 WIB, kapal tiba di dermaga 3. Dan sampai sekarang kapal masih engker (perbaikan ringan),” kata Syaiful saat dihubungi Radar Lamsel, Selasa (4/2/2020). Ditanya penyebab yang membuat KMP. Salvatore sampai blackout, Syaiful mengaku kurang mengetahuinya. Menurut dia, PT. ASDP Cabang Bakauheni tidak diberitahu mengenai penyebab kerusakan dari otoritas yang bertanggungjawab terhadap urusan itu. Yang dalam hal ini dilakukan oleh KSOP Bakauheni. “Kalau kita (ASDP) kurang paham. Karena urusan kerusakan jadi wewenang KSOP. Mereka yang melakukan inspeksi terhadap kapal-kapal,” katanya. Dikonfirmasi penyebab black out terhadap KMP. Salvator, Kepala KSOP Bakauheni, Iwan Syahrial, tidak menjawab pertanyaan Radar Lamsel. Diberitakan sebelumnya, KMP. Salvatore mengalami black out atau mati. Akibatnya, 58 penumpang di dalam kapal yang hendak berlayar ke Pelabuhan Merak, Banten ini harus dievakuasi kembali ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Namun 41 kendaraan berbagai jenis masih di dalam kapal. Humas PT. ASDP Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul, mengatakan bahwa KMP. Salvatore bertolak ke Merak pada pukul 17.17 WIB dari dermaga 3 Bakauheni. Kemudian pada pukul 17.37 WIB, perwira kapal KMP. Salvatore melaporkan ke petugas STC (ship traffic control) Bakauheni bahwasanya kondisi kapal dalam keadaan mati. “Kemudian kapal melepaskan jangkar agar kapal tidak terbawa arus atau hanyut,” kata Syaiful kepada Radar Lamsel, Senin (3/2/2020). Syaiful mengatakan bahwa posisi kapal berada didekat Pulau Panjurit, yang berjarak kurang lebih 2 mil dari Pelabuhan Bakauheni. Pada pukul 20.30 WIB, perwira kapal melaporkan kembali ke petugas STC Bakauheni untuk dilakukan evakuasi penumpang disebabkan mesin belum dapat dihidupkan. Selanjutnya pada pukul 20.35 WIB, penanganan evakuasi dilakukan oleh pihak ASDP dan Basarnas dengan menggunakan tugboat Merak dan kapal milik Basarnas menuju kapal Salvatore. Selanjutnya, lanjut Syaiful, penumpang direlokasi di ruang tunggu penumpang pelabuhan Bakauheni. “Tapi kendaraan masih di dalam kapal. Awak kapal masih di sana, karena mereka masih mengupayakan perbaikan. Kalau sudah normal, kapal akan kembali ke Bakauheni,” katanya. Total keseluruhan penumpang di kapal itu berjumlah sekitar 120 orang. Setelah 58 penumpang, kemudian penumpang lainnya menyusul direlokasi ke ruang tunggu penumpang di Pekan Bakauheni. (rnd)
Sumber: