Akademisi Dukung Wacana ASN Tinggal di Lamsel

Akademisi Dukung Wacana ASN Tinggal di Lamsel

KALIANDA – Wacana Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum yang mewajibkan para pejabat dan pegawai ASN tinggal di Lamsel mendapat dukungan oleh kalangan akademisi. Akan tetapi, pemerintah hendaknya bisa menyiapkan berbagai sarana dan prasarana penunjang agar para pegawai ASN betah untuk berdomisili di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini. Demikian diungkapkan Ketua STIE Muhammadiyah Kalianda Tamam, SE, MM di kantornya, kemarin. Dia mengatakan, aparatur negara sudah semestinya berbaur dengan masyarakat dimana tempat dia bekerja. Sehingga, daerah itu bisa semakin maju dan berkembang. “Saya pribadi sangat setuju dengan wacana itu. Namanya aparatur itu melani masyarakat. Bagaimana dia bisa melayani masyarakat kalau si aparatur ini tinggalnya jauh. Sudah barang pasti dia tidak mengetahui kondisi wilayah tempat dia bekerja mencari nafkah,”ungkap Tamam, kemarin. Apabila para pegawai ASN dan pejabat berdomisili di luar daerah tempat dia bekerja, tambahnya, dirasa sangat tidak arif dan bijaksana. Sebab, mereka tidak mendukung percepatan ekonomi ditempat dia mengais rezeki. “Betapa tidak, mereka mencari uang di Lamsel tetapi uang yang didapat dihabiskan di luar Lamsel. Sudah barang pasti Lamsel tidak mendapatkan PAD dari para pegawai yang tinggalnya diluar Lamsel. Itu yang saya katakan tidak arif dan bijak,”imbuhnya. Namun demikian, lanjutnya, pemerintah juga harus menyiapkan berbagai sarana dan prasarana yang menunjang agar mereka bisa betah tinggal di Lamsel. Seperti halnya kemudahan untuk mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari yang lengkap dan berkualitas. “Minimal Lamsel harus memiliki pusat perbelanjaan yang lengkap. Masa iya hanya ada Pasar Inpres. Lalu dari segi pendidikan juga harus disiapkan lembaga pendidikan yang baik, tempat hiburan dan pariwisata juga harus diperhatikan dan ditingkatkan,”lanjutnya. Jika tidak diimbangi dengan hal tersebut, wacana tersebut hanya bakal menjadi sebuah program yang tidak akan berjalan dengan baik. “Sekarang tidak usah para pegawai. Kita saja yang memang masyarakat Lamsel, kalau ingin membeli kebutuhan harus pergi ke Kota Bandarlampung. Karena, di Lamsel tidak ada barang kebutuhan itu. Yang jelas, sarana dan prasarana pendukung itu harus ada,”pungkasnya. (idh)

Sumber: