Petugas Cek Kesehatan Wanita Taiwan di Sragi
SRAGI – Sudah 22 hari sejak 12 Februari 2020, Wanita berpaspor China, asal Taiwan berinisial YFW(36) berada di Desa Suka Pura, Kecamatan Sragi demi mewujudkan pernikahannya dengan pemuda asal Sragi VS (22). WNA yang negara asalnya terpapar virus corona itu baru mendapat pemeriksaan kesehatan dari petugas surveylans Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Rawat Jalan Kecamatan Sragi, Rabu (4/3). Kedatangan WNA ditengah merebaknya wabah virus Corona atau Covid 19 itu sempat membuat Pemerintah Desa Suka Pura Kelimpungan. Selain terlambat memberikan laporan, gadis asal negeri tirai bambu itu juga sebelumnya tidak bisa menunjukan Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Healt Alert Card) sebagai bukti bahwa ia sudah menjalani pemeriksaan kesehatan di Bandara Sukarno Hatta. Kasi Pelayanan Desa Sukapura Leni Fitriani mengatakan, WNA yang mendiami rumah warganya, VS (22) yang diketahui sebagai calon suami YFW, tiba di Indonesia sejak 12 Februari lalu. Namun pemerintah desa baru menerima laporan pada dua hari yang lalu. “Kedatagan YFW hanya berkunjung ke kediaman calon suaminya. Kami baru menerima laporan baru dua hari ini. Padahal kedatangnya terhitung sudah 22 hari hingga sekarang,” kata Leni memberikan keterangan kepada Radar Lamsel di Kantor Desa Suka Pura. Leni menuturkan, meski sudah memiliki paspor dan izin keluar negeri yang lengkap. Namun, pemerintah desa setempat sempat dibuat was-was lantaran YFW sebelumnya tidak bisa menunjukan Kartu Kewaspadaan Kesehatan yang menjadi bukti hasil pemeriksaan kesehatan di bandara. “Sebelumnya kami hanya menerima paspor dan izin ke luar negeri. Sementara kartu hasil pemeriksaan kesehatannya enggak ada karena hilang, itu yang bikin kami was-was. Kami baru menerima kartu tersebut sori ini,”jelasnya. YFW, sambung Leni, juga sudah medapat pemeriksaan kesehatan dari UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi. Meski sudah sudah mengetahui kedatangan warga negara asal cina, namun hingga saat ini masyarakat masih dalam keadaan tenang. “Masyarakat juga enggak ada yang takut atau was-was. Apalagi hasil pemeriksaan kesehatannya tidak ada gejala sakit,” sambungnya. Hal tersebut juga diamini oleh Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sragi, Sucipto. Ia menjelaskan hasil pemeriksaan yang dilakukan menunjukan kondisi YFW dalam keadaan sehat. “Sehat kok, suhu tubuh dan tensi darah masih normal. Tidak ada gejala yang menunjukan bahwa YFW dalam keadaan sakit,” ucapnya. Sementara itu VS menuturkan, kedataan YFW akan tinggal di kediamannya hingga 9 Februari mendatang. Kedatangan gadis asal Kota Kauhsiung, Taiwan, Republic Of Cina (ROC) itu sudah yang kedua kalinya setelah pada April 2019 lalu juga sempat bertandang ke Sragi. “Kalau berkas paspor lengkap, Mas. Waktu keberangkatannya juga engga ada masalah, hanya saja tadi kartu kesehatannya yang hilang tapi sudah ditemukan,” pungkasnya. VS juga tidak menampik, dari obrolan dengan YFW bahwa hingga saat ini 44 warga Taiwan yang terinfeksi virus corona. Salah satu diantarannya berada di kota Kauhsiung.“Dari berita yang kami baca semalam, sudah ada 44 warga Taiwan yang terkena virus Corona. Satu berasal dari Kota Kauhsiung (kota YFW),” jelasnya. Diketahui Bandara Soekarno-Hatta resmi menutup penerbangan dari dan ke China setelah penerbangan terakhir pukul 23.45WIB. Penerbangan terakhir dari Bandara Soekarno-Hatta ke China yakni Maskapai China Eastern MU 5070 tujuan Pudong Shanghai, China. Hingga berita ini naik cetak belum ada penjelasan dari petugas keimigrasian ihwal kedatangan WNA ke Kecamatan Sragi yang dikabarkan hendak melangsungkan pernikahannya pada Juni mendatang. Kasi Lalintaskim Imigrasi Kalianda M. Rija saat dihubungi belum memberikan jawaban terkait kelengkapan keimigrasian wanita tersebut.(vid)
Sumber: