Curanmor Lagi-lagi di Pemkab!
KALIANDA – Tak kenal paceklik, kejahatan seringkali terjadi disekitar kita. Pelaku memanfaatkan kelengahan korbannya, Bahkan saat semua dirasa sudah safety kriminalitas masih saja menghinggapi. Sepeda motor milik wartawan Radar TV, Ma\'i (40) jadi korban pencurian di parkiran kantor BAPPEDA Lamsel, sekitar pukul 15.45 WIB, Selasa (10/3/2020). Peristiwa ini menambah catatan buruk tindak kriminalitas curanmor di lingkungan Pemkab Lamsel. Wartawan yang kesehariannya meliput di wilayah Kabupaten Khagom Mufakat ini, harus merelakan motor jenis Honda Beat dengan nopol BE 2246 ED yang baru dibelinya sekitar 10 bulan silam. Menurut keterangan pemilik, peristiwa itu terjadi cukup cepat. Dia yang tengah beraktifitas melakukan konfirmasi pemberitaan dikantor tersebut baru sekitar 10 menit. Dia sangat terkejut ketika mengetahui motor warna putih nya itu sudah tidak berada diparkiran. \"Paling lama baru 10 menit di dalam kantor. Pas mau keluar, motor sudah tidak ada lagi,\" kata Ma\'i kepada rekan-rekan media. Atas peristiwa itu, warga Perumahan Serambi Sumatera ini langsung mendatangi Mapolsek Kalianda untuk melapor. \"Kata pihak kepolisian, saya harus minta klaim asuransi ke leasing sebagai dasar laporan juga. Makanya saya ke pihak leasing dulu,\"sambungbnya. Di hari yang sama kasus kehilangan sepeda motor ini juga terjadi di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi sekitar pukul 11.00 WIB. Berbeda dengan kasus pencurian di Kalianda, kasus pencurian sepeda motor yang menimpa Sukma Wijaya (16), Siswa SMK Negeri 1 Sragi, aksi pencurian dilakukan pelaku dengan menghipnotis korbannya. Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sragi Nyoman Mister mengatakan, aksi pencurian tersebut terjadi sekitar jam 11 siang tepat di jalan masuk menuju SMK Negeri 1 Sragi. Nyoman menceritakan, pelaku yang menggenakan seragam dinas pemda sengaja menghampiri korban untuk meminta tumpangan dengan alasan mobil miliknya mogok di Pasar Pematang Pasir. “Kejadiannya tepat di gang masuk sekolah selepas kegiatan penilaian tengan semester (PTS) pelaku menghampiri korban dengan meminta tumpangan ke Pasar Pematang Pasir,” paparnya. Sukma Wijaya yang dikenal polos di lingkungan sekolah tanpa ragu memberikan tumpangan kepada tersangka, selain itu Sukma juga mengizinkan pelaku untuk mengemudikan sepeda motor. Namun setelah tiba di Pasar Pematang Pasir siswa kelas X tersebut diturukan oleh pelaku dengan kesadaran yang sudah terhipnotis. “Siswa saya ini memang dikenal polos, pelaku juga yang mengemudikan sepeda motornya, sementar suka dibonceng dibelakang. Ia baru sadar berselang beberapa menit setelah diturunkan di depan toko. Sementara pelaku membawa sepeda motor ke arah Lampung Timur,” ucapnya. Nyoman menuturkan, kasus pencurian sepeda motor berjenis Honda Beat milik siswanya itu telah dilaporkan kepada ke pihak kepolisian Kecamatan Sragi oleh pihak keluarga korban. “Kasus hipnotis ini baru pertama kali terjadi di lingkungan sekolah kita. Kasus ini juga sudah dilaporkan oleh pihak keluarga korban,” sambungnya. Sementara itu Kapolsek Sragi Iptu Lukman mengaku, hingga pukul 20.00 WIB pihaknya belum menerima laporan tekait pencurian sepeda motor dengan motif hipnotis tersebut. “Saya belum tahu, sebab hingga malam ini kami belum merima laporan dari korban,” pungkasnya. (idh/vid)
Sumber: