Dewan Sindir Thermal Scanner Tak Aktif

Dewan Sindir Thermal Scanner Tak Aktif

KALIANDA – Minimnya pemantauan di jalur penyebrangan Pelabuhan Bakauheni, sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona karena tidak difungsikannya alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner’red) mendapat sorotan dari Fraksi PKS DPRD Lamsel. Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Lamsel, Andi Apriyanto menilai, Dinas Kesehatan Lampung Selatan (Lamsel) kurang greget dalam menyikapi persoalan tersebut. Padahal, seluruh masyarakat sudah sangat khawatir akan penyebaran virus covid-19 ini mewabah. “Ya, Dinkes harus peka. Apalagi Pelabuhan Bakauheni menjadi akses keluar-masuk orang. Nanti langsung kita sonding Dinkes mempertanyakan persoalan ini,” ungkap Andi Aprianto melalui sambungan telepon, kemarin. Dia menambahkan, pemantauan ketat yang dilakukan pada akses masuk dan keluar daerah menjadi satu langkah tepat dalam mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Jangan sampai, imbuhnya, jatuh korban baru melakukan tindakan. “Untuk apa kalau sudah terlambat. Lebih baik kan mencegah dari pada mengobati. Kalau sudah ada penularan di daerah tentu akan lebih sulit ditangkal,” imbuhnya. Pihaknya bersama dengan punggawa Komisi IV DPRD Lamsel yang membidangi maslahat kesehatan, bakal melakukan kroscek langsung ke kawasan Pelabuhan Bakauheni dalam waktu dekat. Hal itu dimaksudkan, untuk memastikan pemantauan yang dilakukan oleh jajaran Dinas Kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. “Kami bakal turun langsung kesana (Pelabuhan Bakauheni’red). Selain perketat pemantauan, fasilitas kesehatan juga harus benar-benar disiapkan. Supaya jangan sampai wabah virus ini masuk kedaerah kita,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan, sepertinya belum menaruh perhatian dalam upaya memperketat pengawasan di titik sentral seperti di Pelabuhan Bakauheni secara serius. Buktinya, pejabat berwenang di OPD tersebut kompak ‘ogah’ komentar soal minimnya pemantauan di jalur penyebrangan Pelabuhan Bakauheni, lantaran alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner’red) yang tidak difungsikan dengan dalih berbagai aturan. Padahal, Pelabuhan Bakauheni merupakan akses terpadat antara Pulau Jawa dan Sumatera, yang harus dijaga ekstra ketat guna mencegah penyebaran penyakit tersebut masuk ke wilayah Lamsel. Namun, keberadaan alat  thermal scanner’red yang semestinya bisa menjadi penenang masyarakat dalam pencegahan virus covid-19 justru tak berperan. Saat Radar Lamsel mencoba mengkonfirmasi hal tersebut kepada Kepala Dinkes Lamsel dr. Jimmy B. Hutapea, yang bersangkutan tidak berada dikantornya. Namun, sejumlah staf pegawai menginformasikan jika pimpinannya meminta izin pulang lebih awal lantaran kondisi badang kurang sehat, Senin (9/3) kemarin. Setelah itu, upaya menemui pejabat berwenang lainnya yakni Sekretaris Dinkes Lamsel Taufiqur Rosyad, SKM juga tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Dia ogah berkomentar mengenai urusan penyebaran virus corana dengan alasan menjadi kewenangan Dinkes Provinsi Lampung. “Alat itu milik KKP Panjang. Terlebih, mengenai persoalan ini semuanya satu pintu di Dinas Kesehatan Provinsi. Hal ini menjadi komitmen seluruh Dinkes yang ada di wilayah Provinsi Lampung,” kata Taufiq yang ditemui usai menjalankan ibadah Sholat Ashar, kemarin. (idh)

Sumber: