Intip Peta Pilkada Lamsel Lewat Tingkah Parlemen

Intip Peta Pilkada Lamsel Lewat Tingkah Parlemen

KALIANDA – Paripurna pengumuman pemberhentian Bupati Lampung Selatan Dr. Zainudin Hasan M.Hum dan usulan pengangkatan dan pengesahan Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto sebagai Bupati Lampung Selatan, berlangsung dramatis. Fraksi PAN, PKS dan Demokrat tampak absen. Sebab tiga parpol dengan kalkulasi jumlah legislator mencapai 18 personel kompak tak hadir. Mereka beralasan paripurna itu terbentur dengan rapat internal partai. Sementara Golkar bak tritagonis usai mengutus 3 kadernya. Para kader Golkar yang hadir beranggapan paripurna tersebut merupakan tugas, namun ada pula kader Golkar yang terpaksa hadir karena desakan Ketua Partai. Sementara 9 legislator PDI Perjuangan semuanya hadir kendati satu kadernya sempat meninggalkan ruang paripurna namun kembali datang. Catatan Radar Lamsel, Gerindra mengutus 6 legislator, dari kubu parpol berlambang garuda ini hanya minus Malik Ibrahim yang berhalangan hadir. Sedangkan 4 legislator PKB kompak hadir disusul 1 Perindo, 1 Hanura dan 2 NasDem. Paripurna yang semula dijadwalkan Rabu (18/3) pukul 13.30 WIB itu baru digelar pada pukul 16.00 WIB. Sebelum pukul 16.00 WIB jumlah anggota DPRD Lamsel yang hadir belum kuorum. Jadi kuorum usai legislator Nasional Demokrat (NasDem) Hasanuri datang ke ruang paripurna tersebut. Hasanuri menjadi penentu keberlangsungan paripurna yang sempat tertunda dua jam lebih itu. Kepada Radar Lamsel Hasanuri mengaku terlambat datang karena memang sebelumnya ia berhalangan hadir lantaran ada urusan keluarga. “ Ya biasalah, tadinya memang saya tidak bisa hadir karena ada urusan keluarga. Tetapi mau bagaimana lagi di telpon Ketua DPD untuk hadir di paripurna, ya saya hadir untuk memenuhi kewajiban sebagai kader partai jug mesti patuh pada ketua partai,” ucap Hasanuri kepada Radar Lamsel, usai paripurna. Tak hanya Hasanuri yang mengaku diperintah ketua partai. Legislator PKB Lamsel Sutaji pun demikian. Ia tak menampik bahwa kehadirannya juga sebagai kader parpol yang patuh dengan instruksi ketua Parpol. “ Ya hadir dong, sudah ditelepon ketua parpol masa tidak hadir. Karena itu saya putuskan untuk hadir ke paripurna ini (pemberhentian dan usulang pengangkatan),” ujar Sutaji. Sementara Ketua Fraksi PAN Baiquni membenarkan ia dan rekan-rekannya berhalangan hadir ke paripurna lantaran ada rapat internal partai dengan jadwal yang berlangsung bersamaan. “ Iya memang kami (legislator PAN) belum bisa ikut paripurna karena ada rapat internal partai yang kebetulan acaranya bersamaan dengan paripurna tadi,” ujar Baikuni melalui sambungan telpon. Dari unsur pimpinan DPRD Lamsel yang hadir hampir komplit, hanya minus Wakil Ketua I DPRD Lamsel Agus Sartono. Kendati tak hadir dalam paripurna, Politisi PAN Lamsel ini tampak terdeteksi keberadaanya di areal Pemkab Lamsel siang kemarin. Yang bersangkutan terpantau sedang mengurus adminsitrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lamsel. Dari ketidakhadiran tiga parpol papan atas dan papan tengah saat paripurna pemberhentian Bupati dan usulan pengangkatan Bupati Lamsel, setidaknya memberikan gambaran kepada publik Lampung Selatan tentang peta pilkada Lamsel yang sebentar lagi digelar. Ketidakhadiran kader tiga parpol itu bisa jadi simbol dimulainya pergerakan politik jelang Pilkada Lamsel. “ Ya dari situ saja setidaknya bisa kelihatan peta Pilkada Lamsel yang sudah diambang pintu. Yang jelas kan Golkar tak penuh menghadirkan legislatornya dari 7 anggota tidak semua datang, tinggal Golkar mau seperti apa akselerasinya kedepan,” ujar anggota DPRD Lamsel yang bersepakat dengan Radar Lamsel untuk tidak mencantumkan namanya sebagai nara sumber. Pantauan Radar Lamsel, paripurna kali ini tampak lebih berbeda. Berbeda lantaran para legislator harus dikawal oleh pegawai kesekretariatan DPRD Lamsel agar bisa masuk ke ruangan paripurna. Belum lagi, jika ada wakil rakyat yang hendak izin ke kamar kecil, mereka tak lepas dari pantauan “Ya dikawal takut kabur,” celetuk pegawai kesekretariatan DPRD Lamsel. Ketua DPRD Lamsel Hendry Rosyadi juga angkat bicara ihwal ketidakhadiran anggotanya. Dia menjelaskan para anggotanya tersebut berhalangan hadir dengan berbagai hal dan keperluan mendesak. “ Hari ini ada kawan-kawan mungkin dengan kondisi dan situasi, kita tidak bisa suudzon. Mungkin karena instruksi presiden juga terkait corona sehingga kawan-kawan yang lain tidak bisa hadir. Ada juga yang sakit dan izin. Kalau menyangkut hal-hal seperti molornya waktu itu dinamika saja,” jelasnya.(ver)

Sumber: