Omzet Perhotelan Merosot

Omzet Perhotelan Merosot

KALIANDA – Usaha perhotelan di Kecamatan Kalianda terancam merosot. Meski imbauan pemerintah tak menyebut secara resmi ditutup, namun grafik yang ada saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kondisi ini tidak terlepas dari hangatnya kabar virus corona atau covid-19 yang tengah melanda Indonesia. General Manager Grand Elty Krakatoa, Yundi Nayadilaga, mengatakan bahwa virus corona yang tengah booming menjadi suatu bencana nasional non alam. Atas dasar itu, kata pria yang akrab disapa Yundi ini, pemerintah mengimbau agar masyarakat menjaga lingkungan yang sehat, cuci tangan dengan benar dan menjaga kesehatan diri. Terkait omzet, Yundi menyebut hal itu tergantung dari kebijakan dari masing-masing perusahaan. Sebab, tak sedikit perusahaan yang mengeluarkan peringatan kepada karyawannya untuk tidak melakukan perjalanan ke luar kota. Menurut Yundi, kebijakan itu sangat mempengaruhi omzet di hotel bintang tiga itu. “Atas kebijakan dari masing-masing. Banyak perusahaan yang melarang bepergian supaya menahan perkembangan virus tersebut,” katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (18/3/2020). Lebih lanjut, Yundi mengatakan bahwa selama ini banyak pengunjung Grand Elty yang berasal dari luar kota. Bahkan rata-rata memang berasal dari luar Kabupaten Lampung Selatan. Seiring dengan sepinya pengunjung atau tamu, kondisi itu sangat mempengaruhi omzet. Namun Yundi memahami kondisi yang ada saat ini. “Ya jelas sangat berpengaruh. Tetapi kebijakan pemerintah baru dilaksanakan minggu ini, kita lihat minggu depan sampai akhir bulan. Kalau sekarang belum maksimal hitungannya (omzet),” katanya. Kalau ada pengunjung atau tamu yang ingin menginap di Gran Elty, Yundi mengatakan mereka tak perlu khawatir. Pihaknya sudah menyiapkan sarana kebersihan sesuai dengan arahan pemerintah. Manajemen sudah menempatkan hand sanitizer di beberapa tempat. Di antaranya di lobby, toilet, restaurant, dan ruang rapat. “Kami juga bekerja sama dengan Puskesmas Way Urang untuk mengecek kesehatan tamu maupun karyawan. Jadi kita lihat perkembangannya, mudah-mudahan akhir Maret seperti yang diramalkan, virus ini sudah hilang,” katanya. (rnd)

Sumber: