Limbah Sampah di Lamsel Belum Termanfaatkan

Limbah Sampah di Lamsel Belum Termanfaatkan

KALIANDA – Bicara soal sampah pasti sebagian besar orang langsung beranggapan negatif. Seperti halnya kotor, kuman, bau busuk dan masih banyak lagi. Akan tetapi, jika dikelola dengan baik banyak kegunaan dan manfaat yang diperoleh dari limbah bekas tersebut. Seperti halnya gunungan sampah milik Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan yang berada di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda. Siapa yang mengira jika dilokasi tersebut memiliki potensi gas cukup baik. Namun sayngnya, Pemkab Lamsel melalui Dinas Kebersihan dan Keindahan (DKK) hingga kini belum bisa memanfaatkan potensi tersebut. Padahal sebelumnya, para tenaga ahli dari Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang telah melakukan penelitian dilokasi tersebut. Menurut sumber dari lingkungan Pemkab Lamsel, gas yang dihasilkan dari TPAS Kalianda tersebut cukup baik. Hal itu diketahui berdasarkan pengkajian dan pengecekan oleh ahli bidang biogas. “Dari penghitungan tenaga ahli dari Unbraw pada waktu itu, hanya dibutuhkan anggaran Rp250 juta dan Rp300 juta untuk pemanfaatkan gas di TPAS tersebut. Tetapi sepertinga program ini tidak dilanjutkan,”ungkap sumber yang mewanti namanya ditulis di koran ini saat ditemui di lingkungan Pemkab Lamsel, Jumat (23/10). Apabila program tersebut berjalan dan dilanjutkan, gas yang dihasilkan dapat disalurkan kerumah warga setempat. Sehingga, warga yang tinggal di TPAS setempat akan lebih mudah dan tentunya mampu meringankan ekonomi akibat tingginya harga bahan bakar gas saat ini. “Kalau tidak dimanfaatkan, penduduk setempat selamanya akan mendapatkan bau tidak sedap saja. Kalau program ini dilanjutkan, mereka bisa terbantu kebutuhan gas untuk memasak sehari-hari,”imbuhnya. Sementara itu, KepalaDKK Lamsel P. Marpaung belum bisa dikonfirmasi lebih lanjut terkait hal ini. Saat disambangi di kantornya mantan Kepala BLHD tersebut tidak berada di tempat. Dihubungi melalui sambungan telepon juga dalam kondisi tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan, Radar Lamsel yang mencoba menghubungi melalui sambungan telepon masih dalam kondisi tidak aktif. Untuk sekedar diketahui, sejumlah daerah di Pulau Jawa sudah menggunakan metode tersebut. Seperti salah satunya di Magelang, Jawa Tengah. Energi gas yang dihasilkan oleh limbah sampah disalurkan melalui pipa ke rumah warga sekitar TPAS. (idh)

Sumber: