Jelang Panen Harga Jagung Merosot

Jelang Panen Harga Jagung Merosot

PALAS – Petani jagung di wilayah Kecamatan Palas terus dihadapkan dengan harga jagug yang kian merosot. Padahal musim panen jagung di wilayah Palas tinggal hitungan minggu. Tono (48) salah satu petani jagung Desas Kali Rejo mengaku, selama dua pekan terahir harga jagung di tingkat petani terus mengalami penurunan harga. Padahal saat ini wilayah palas belum memasuki masa panen, namun harga telah merosot. “Petani dihadapkan dengan harga yang kian merosot, Mas. Padahal untuk di wilayah Palas sendiri belum sepenuhnya memasuki masa panen, baru sedikit,” ujar Tono kepada Radar Lamsel saat ditemui di kediamannya, Kamis (19/3). Tono menuturkan, harga jagung mulai merosot sejak dua pekan belakangan. Sebelumnya harga jagung ditingkat petani masih diangka Rp 2.800 per kilogram, namun hingga saat ini merosot menajadi Rp 2.300 per kilogramnya. “Dua pekan lalu harga jagung masih Rp 2.800 per kilo gram. Namun terus merosot, sampai sekarang harga jagung di tingkat petani tinggal Rp 2.300 per kilogramnya,” jelasanya. Hal senda juga diungkapkan oleh Kodir (50), petani sekaligus pengepul jagung asal Desa Rejo Mulyo mengaku, terus merosotnya harga lantaran masuknya komoditas jagung dari luar daerah Lampung Selatan. “Saat ini banyak jagung dari Pesawaran, Lampung Timur, dan Kota Bumi masuk pabrik di Lampung Selatan. Makanya hingga saat ini harga jagung terus turun. Kalu harga tinggal Rp 2.300 per kilogram, petani cuma dapat untung tipis. Tapi biasanya memasuki pertengahan musim panen biasanya grafik harga akan naik,” sambungnya. Sementara itu Kepala Unit Penyuluh Pertanian Kecamatan Palas, Agus Santosa menjelaskan, untuk dimusim tahun ini wilayah Palas memiliki tanaman jagung sekitar 2.700 hektar. Dimana akan memasuki masa panen dalam dua pekan lagi. “Iya memang harga jagung saat ini terus merosot. Kalau Palas belum masuk masa panen mungkin sekitar dua pekan lagi, kemunkinan dua pekan lagi baru memasuki masa panen,” pungkasnya. (vid)

Sumber: