Dedi Tewas Kesetrum di Dalam Sumur

Dedi Tewas Kesetrum di Dalam Sumur

SRAGI –  Nasib malang menimpa Dedi Hartono (41) warga Dusun Kedaung Barat, Desa Kedaung, Kecamatan Sragi. Ayah dua anak ini meninggal tersengat listrik ketika memperbaiki mesin air, Sabtu (21/3). Kepala Desa Kedaung Edi Kuswanto mengatakan, nasib naas yang menimpa warganya itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu korban sedang memperbaiki mesin air dengan ditemani istrinya. “Pada saat itu Dedi sedang memperbaiki mesin air yang ada di dalam sumur dengan ditemani istrinya, Siti Humairoh,” ujar Edi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Sabtu (22/3. Ketika  sedang memperbaiki mesin air yang berada di dalam sumur, tiba-tiba korban terjatuh akibat tersengat listrik. Kemudian istri korban langsung berterian meminta tolong setelah melihat suaminya sudah berada di air, dalam sumur. “Istri korban yang melihat suaminya terjatuh akibat tersengat listrik, langsung teriak meminta tolong kepada warga sekitar,”sambungnya. Lebih lanjut, Edi menuturkan, evakuasi korban yang dilakukan masyarakat berlangsung selama satu jam. Setelah berhasil di angkat dari dalam sumur, korban juga sempat dibawa ke klinik desa setempat kemudian dinyatakan meninggal. “Pada saat evakuasi sempat mengalami kesulitan, karena sumurnya berada di dalam dapur sempit. Selain itu sumur cukup dalam, sekitar 20 meter. Sebelum dinyatakan meninggal  korban juga sempat dibawa ke klinik,” ucapnya. Sementara itu Kapolsek Sragi, Iptu Lukman menjelaskan peristwa yang menewaskan satu korban jiwa tersebut murni kecelakaan. “Kami sudah melakukan olah TKP, dimana peristiwa tersebut murni kecelakaan, musibah,” jelasnya. Di tempat terpisah pada Minggu (22/3) di Desa Palas Aji, Kecamatan Palas terjadi musibah kebakaran rumah mulik salah satu warga Dusun Muara Batang. Kepala Desa Palas Aji Heri Susanto mengungkapkan, musibah kebakaran yang menghanguskan rumah Tati Derita (54) terjadi sekitar pukul delapan pagi. “Iya telah terjadi peristiwa kebakaran rumah milik warga Dusun Muara Barang sekitar pukul delapan pagi tadi,” terang Heri. Heri menuturkan, kobaran api yang menghanguskan rumah warganya bersal dari obat nyamuk bakar. Sedangkan pada saat kejadian Tati sedang berkunjung  ke rumah kerabatnya. “Dari obat nyamuk bakar yang ditinggak ke luar. Karena rumah yang semi permanen api ditemukan warga sudah dalam keadaan besar dan tidak bisa dipadamkan lagi,” ujarnya. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas tersebut, numun kerugian yang dialami oleh Tati mencapi Rp 10 juta. Pihaknya, sambung Heri, juga mengajukan surat permohonan kepada Dinas Sosial atas peristiwa yang menimpa warganya itu. “Enggak ada harta yang bisa diselamatkan. Kami juga sudah mengirim surat laporan ke Dinas Sosial dengan harapan warga kami ini dapat diberi bantuan,” harapnya. (vid)  

Sumber: