Kapal Ferry Bakal Disemprot Disinfektan

Kapal Ferry Bakal Disemprot Disinfektan

BAKAUHENI – Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang bakal mensterilisasi kapal-kapal yang beroperasi di Pelabuhan Bakaueni. Instansi yang menaungi kesehatan di pelabuhan ini menyebut penyemprotan disinfektan ini bakal dilakukan dalam waktu dekat. Tepatnya setelah mengadakan rapat dengan internal perusahaan. “Ada, nanti bakal ditetapkan kapan mulainya. Makanya besok kita rapatkan dulu dengan internal pelayaran,” kata Kepala KKP Kelas II Panjang, Marjunet, saat dikonfirmasi Radar Lamsel, Minggu (22/3/2020). Radar Lamsel menghubungi Humas PT. ASDP Indonesia Cabang Bakauheni, Syaifullail Maslul. Namun yang bersangkutan belum memberikan jawaban. Jadi belum bisa diketahui berapa banyak jumlah kapal yang akan disemprot disinfektan. Pada Kamis (19/3/2020), KKP Kelas II Panjang melakukan desinfeksi di Pelabuhan Bakauheni. Kegiatan yang bertujuan menghilangkan unsur-unsur bakteri dan virus di sekitar pelabuhan paling sibuk di Indonesia itu. Jadi penyemprotan desinfektan bukan hanya menyasar satu jenis penyakit seperti virus corona atau covid-19. Tetapi juga penyakit lain. Marjunet mengatakan situasi saat ini tengah memasuki pandemi global penyebaran covid-19. Maka langkah penyemprotan disinfektan menjadi pilihan utama untuk mencegah penyebarannya. Namun Marjunet belum bisa memastikan seberapa efektif desinfektan membunuh virus. Jika ingin melihat hasilnya, harus dilakukan sebuah pengujian. “Kalau efektivitas, memang ini perlu dilakukan uji. Penelitian lebih lanjut,” katanya saat diwawancarai awak media di Pelabuhan Bakauheni. Disinfektan yang digunakan sambung Marjunet untuk membunuh beberapa bakteri atau kuman yang selama ini sudah ada. Berbeda dengan penyebaran covid-19 yang disebabkan oleh virus baru. Atas dasar itu, Marjunet mengatakan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif penyemprotan disinfektan. Mengenai waktu atau seberapa sering penyemprotan desinfektan dilakukan, lanjut Marjunet, sebaiknya dilakukan di suatu tempat umum yang dilalui banyak orang. Sebagai contoh di Pelabuhan Bakauheni, yang per hari kedatangan penumpang sekitar 4.000 hingga 6.000 orang, sebaiknya desinfektan dilakukan setiap 24 jam sekali. Di sisi lain, Tim Urkes Polres Lampung Selatan mengeceh seluruh penumpang yang hendak masuk ke Pelabuhan Bakauheni. Pemeriksaan menggunakan infrared thermometer ini dilakukan di pintu masuk atau seaport interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni. Tim kedokteran ini mengecek suhu tubuh penumpang di dalam kendaraan secara langsung. Tak hanya itu, anggota gabungan yang berjaga di situ juga diperiksa. “Kami bersama KSKP Bakauheni membagikan masker, mengecek suhu tubuh, dan hand sanitizer. Ini program dari Bapak Kapolres supaya menjaga anggota, dan masyarakat yang akan menyebrang untuk memastikan kesehatannya,” kata Ketua Tim Urkes, dr. Yunitri Manurung Sidauruk. (rnd)

Sumber: