Petani Mengeluh, Produksi dan Harga Padi Menurun
WAYPANJI – Petani di Kecamatan Waypanji mengeluhkan kondisi harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani yang terus menurun. Selain terus menurunya harga GKP ditingkat petani, petani diwilayah itu juga dihadapkan dengan penurunan hasil produksi dan kualitas padi yang diakibatkan oleh serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi mereka. Pantauan Radar Lamsel, harga GKP ditingkat petani sebelumnya Rp 4.200 perkilogram, kini turun menjadi Rp3.500 perkilogram. Dedi (35), salah seorang pengusaha padi warga Palas mengatakan, turunnya harga jual ditingkat petani padi saat ini dipicu dengan kurang baiknya kualitas gabah petani. Turunnya kualitas padi petani saat ini disebabkan terserang hama. “Melihat kualitas gabah musim ini kurang baik, sudah pasti kami pengusaha juga menurunkan harga. Sebelumnya harga perkilogram GKP Rp 4.200 kini turun menjadi Rp3.500 perkilogram,” kata Dedi, Kamis (14/4). Warto (50), warga Desa Patok mengaku, selain mengeluhkan terus menurunnya harga GKP ditingkat petani, dirinya juga mengeluhkan tentang menurunnya hasil panen musim tahun ini. “Karena biasanya seperempat hektar sawah, saya biasanya mampu menghasilkan 2 ton kini menurun menjadi 1,5 ton. Hal ini terjadi karena, sebagian tanaman padi saya terserang hama,” kata Warto. (CW2).
Sumber: