Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Pemda Wayhui

Banjir Satu Meter Rendam Perumahan Pemda Wayhui

KALIANDA – Perjalanan pulang Hendra Apriansyah, Rabu (13/4) malam harus terhenti. Kendaraan roda empat anggota KPU Lampung Selatan ini dihadang banjir setinggi satu meter di jalan Perumahan Pemda, Desa Wayhui, Kecamatan Jatiagung sekitar pukul 20.30 WIB, malam. Dia tak bisa berbuat banyak selain menghentikan kendaraannya. “Jika masih menerabas, mesih bisa jadi terendam banjir,” kata dia kepada Radar Lamsel, kemarin. Tak hanya Hendra Apriansyah. Warga setempat juga sibuk menguras air yang masuk kerumah melalui berbagai celah. Bahkan, ada yang masuk melalui celah jendela. Menurut Hendra banjir itu bukan yang pertama kali. Hampir setiap tahun lokasi yang berdekatan dengan kediamannya itu dilanda banjir. “Penyebabnya karena drainase yang tidak bagus. Air hujan tidak mengalir baik,” ungkap dia. Camat Jatiagung Laila Soraya yang dikonfirmasi Radar Lamsel membenar kan bajir tersebut. Dia juga mengamini jika wilayah tersebut merupakan langganan banjir setiap kali turun hujan. Perempuan berjilbab ini juga membenarkan jika ada rumah yang terendam lebih dari satu meter. “Tetapi hanya sebagian kecil wilayah saja,” ungkap dia. Menurut Laila, penyebab banjir karena drainase yang tidak baik tak mampu mengaliri air hujan yang lebat. Jika hujan reda, banjir juga akan surut. “Banjir tidak sampai waktu lama. Sebentar saja kalau hujan sudah berhenti airnya akan surut. Itu akibat tidak lancarnya drainase,”kata Laila. Pihak Kecamatan Jatiagung, kata Laila, sebenarnya telah mengusulkan untuk pembangunan talud di kawasan tersebut. Namun, hal itu terkendala karena perumahan tersebut milik pengembang yang belum diserah terimakan kepada Pemkab Lamsel. “Kita khawatir terjadi kesalahan apabila mengusulkan hal ini. Sebelumnya, kami sudah bertemu dengan pengembang. Tetapi, tidak ditemukan solusi dengan alasan pengembang dalam proses serah terima ke Pemkab Lamsel,”imbuhnya. Menurut dia, wilayah setempat juga pernah ditinjau oleh anggota DPRD Lamsel untuk mencari jalan keluarnya. Namun, memang tidak mendapatkan solusi untuk mengatasi banjir tersebut. “Didalam perumahan ada sekolah yang selalu terendam. Kita tidak bisa membantu apa-apa karena dikhawatirkan terjadi kesalahan. Anggota DPRD yang mengetahui hal itu juga kebingungan setelah mengetahui kondisinya seperti itu,” pungkasnya. (idh)

Sumber: