Dua Sekolah Tinggi Muhammadiyah Sepakat
KALIANDA – Rencana pendirian Universitas Muhammadiyah di Kabupaten Lampung Selatan terus digagas. Dua sekolah tinggi dibawah naungan Muhammadiyah di Lamsel yaitu STIE Muhammadiyah dan STIH Muhammadiyah sepakat terkait rencana itu. Tak hanya itu, dukungan juga datang dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamsel juga akan mendorong rencana itu agar secepatnya terealisasi. Ketua STIE Muhammadiyah Kalianda Tamam, SE, MM mengaku pihak PDM telah duduk bersama menyatukan persepsi membahas hal tersebut. Bahkan, PDM sangat mendukung dan siap mendorong berdirinya UM di Lamsel. Dalam waktu dekat, PDM akan menggelar pertemuan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung untuk membahas hal tersebut. “Kami jadwal kan paling lambat pertengahan bulan depan untuk bertemu dengan PWM Lampung. Mudah-mudahan, kita mendapat dukungan penuh. Supaya, bahan ini bisa kita berikan dengan orang yang ingin membantu UM berdiri di Lamsel,”ungkap Tamam kepada Radar Lamsel. Jika pertemuan dengan PWM Lampung berjalan sesuai rencana, lanjutnya, pihaknya bersama-sama akan mengunjungi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) untuk menemui rektor UMS. “Ini rencana bersama. Jadi, apa yang sudah saya dengar dari Rektor UMS Pak Bambang Setiaji bisa didengar juga oleh PDM dan PWM Lampung. Sehingga, apa yang saya katakan dengan mereka bukan omong kosong,”lanjutnya. Dia mengharapkan adanya doa dan dukungan dari berbagai kalangan untuk terwujudnya wacana tersebut. “Mari kita semua berdoa agar semua berjalan lancar. Kalau ini berjalan sesuai rencana, akhir Bulan Mei kami akan ke Surakarta menemui rektor UMS,”pungkasnya. Senada dikatakan Ketua STIH Muhammadiyah Kalianda Subagio, S.H, M.H. Dia juga membenarkan hal tersebut. Pada prinsipnya, kata dia, jajaran intern STIH sangat mendukung dan siap mendorong berdirinya UM di Kabupaten Khagom Mufakat ini. “Ini upaya kita untuk mendorong mutu pendidikan di kabupaten ini. Kenapa tidak kita bersama-sama untuk mendorongnya. Meskipun saya rasa ini bakal lama terwujud, tetapi tidak ada yang mustahil. Kalau berhasil, ini juga untuk anak cucu kita kelak,”tegas Subagio. (idh)
Sumber: