Terendam Banjir, Ratusan Hektar Padi Terancam Membusuk
PALAS – Intensitas hujan di Kabupaten Lampung Selatan masih cukup tinggi. Hujan deras yang terjadi beberapa hari terakhir berakibat banjir yang merendam ratusan hektar tanaman padi di Kecamatan Palas. Sekitar 200 hektar tanaman padi di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas terancam mati karena terendam air. Selama tiga hari berturut-turut hujan deras melanda wilayah ini sejak Minggu (24/4) lalu. Para petani di desa itu kesulitan membuang air melalui saluran pembuangan dengan cara pompanisasi. Pasalnya, kondisi tanggul saluran pembuangan sudah tidak mampu menampung debit air dalam jumlah yang banyak. Faktor penyebab lainya adalah, karena kondisi lahan sawah para petani dilokasi itu dianggap tidak layak tanam. Diketahui sebelumnya, lahan tersebut merupakan lebung, kondisi lahan rendah dan cekung tempat bermuaranya air. Data yang dhimpun Radar Lamsel, di Desa Bandan Hurip luas lahan tanaman padi 725 hektar. Diketahui, tanaman padi yang terendam banjir berada di dua lokasi yakni, Lebung Bedug seluas 120 hektar dan Lebung Gandis 110 hektar. Umur tanaman rata-rata sekitar 30-40 hari. Dari luas tanaman padi milik petani setempat, sekitar 80 hektar tanaman padi di dua lokasi itu dipastikan mati membusuk dan 150 hektar dalam kondisi terancam. Sugiyanto (50), petani setempat mengatakan, dirinya dan petani lainnya sudah berupaya melakukan pompanisasi untuk menyedot air dalam sawah dan membuang air melalui saluran pembuangan. Namun hal itu terpaksa dihentikan, karena melihat kondisi air dalam saluran pembuangan sudah penuh dan hujan tidak juga berhenti. “Saya dan petani memutuskan untuk menghentikan penyedotan. Karena akan sia-sia saja, terpaksa kami pasrah dan berharap hujan lebat berhenti,” kata Sugiyanto yang juga Kepala Desa setempat, Selasa (26/4). Kepala UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kecamatan Palas Ujuk Kusnadi, SP mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah menghimbau dan menyarankan petani Desa Bandan Hurip kususunya dilokasi lebung bedug dan lebung gandis untuk menunda sementara melakukan tanam padi dimusim hujan seperti saat ini. “Namun kembali lagi itu semua kami serahkan kepada petani. Yang jelas pihak pertanian sudah menyarankan untuk menunda melakukan tanam dumusim hujan saat ini. Karena melihat dari lahan yang merupakan lebung sangat rawan banjir,” kata Ujuk Kusnadi melalui vis ponselnya kemarin. (CW2)
Sumber: