Tidak butuh lama menuju lokasi itu. Perjalanan dari pantai Minangrua hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit dengan perjalanan santai sudah tiba dilokasi yang dituju. Kami memang beruntung. Hari itu kondisi perairan laut dari Minangrua sampai ke lokasi pemancingan Batu Alif air laut cukup tenang.
Tiba dilokasi, kami tidak langsung menuju ketepian pantai. Namun kami memilih mulai melakukan pemancingan ditengah laut mencoba keberuntungan kami. Memang benar cerita para nelayan dan mancing mania. Tidak butuh waktu lama, umpan pancing Dasaran mas Ardi langsung disantap ikan Simba. Butuh tenaga kuat untuk melawan tarikan ikan simba yang ditaksir seberat 2,5 kilogram. Akhirnya, ikan lumayan besar itu terangkat diatas perahu kami. Senang luar biasa. Kedatangan kami langsung disambut straigh ikan Simba yang lumayan besar. Kami terus mencoba keberuntungan meraih straigh selanjutnya.
Dengan bermodalkan pancing dasaran yang kami peroleh dari Toko Pancing Agung yang beralamatkan dijalan lintas sumatera (Jalinsum) Desa Bakauheni, Kecamatan Bakauheni atau tepatnya disamping Bank Lampung cabang Bakauheni. Tidak berselang lama, umpan milik rekan kami Dedi Sutomo pun disantap ikan Kurisi. Meski ukurannya tidak terlau besar, namun sensasi tarikannya sangat menantang.
Setelah sekitar 30 menit mencoba memancing diatas perahu, kami memutuskan untuk sandar ketepian. Tiba dipinggir pantai Batu Alif, tempat memancingnya sangat luar biasa. Sangat indah. Cocok untuk bersantai sambil menikmati deburan ombak dan dokumentasi foto-foto selfie. Tumpukan batu karang tersusun dengan rapi dan indahnya ikan hias aneka warna warni disela-sela batu karang menambah indahnya suasana pantai batu Alif.
“Inilah tempat pemancingan Batu Alif, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni. Tempat ini sudah sering dikunjungi para pencinta mancing mania baik dari desa sekitar dan luar daerah seperti Bandarlampung dan sekitarnya. Kawasan pemancingan Batu Alif hampir berdekatan dengan pemancingan Batu Licin dan Tanjungtua. Memang sepanjang pesisir pantai dari Minangrua Kelawi sampai Tanjungtua, Bakauheni surganya para mancing Mania,” tutur Ardiyanto.
Laki-laki penggiat literasi di Bakauheni ini mengakui, objek wisata yang ditawarkan di seputar Bakauheni adalah wisata Bahari. Ya, hampir sepanjang garis pantai bagian selatan Bakauheni sampai Desa Kelawim merupakan tujuan wisata pantai yang cukup baik untuk dikunjungi wisatawan.
“Bagi pencinta wisata pemancingan, tidak ada salahnya mencoba spot baru diseputar Batu Alif dan Batu Licin. Karena disini banyak sekali jenis ikan yang bisa didapat. Pemancingan bisa dengan perahu dan dari pinggir pantai. Tempatnya cukup bagus,” ujarnya.
Sementara itu, Satib nahkoda kapal perahu yang kami tumpangi mengakui, para pamancing mania dari luar daerah biasanya banyak berdatangan dikala akhir pekan. “Biasanya akhir pekan pemancing mania dari luar daerah mulai berdatangan. Mereka mencoba spot-spot baru disepanjang pesisir batu Alif dan batu licin,”katanya.
Yono, anak buah kapal yang kami tumpangi menambahkan, saat ini nelayan Desa Kelawi terus menjaga ekosistem laut agar hasil tangkap nelayan terus meningkat. “Nelayan disini membuat rumpon yang diletakkan ditengah laut. Rumpon ini adalah rumah ikan. Biasanya rumpon terbuat dari sampah seperti kayu dan ban bekas yang diapungkan ditengah laut. Rumpon inilah yang menjadi rumah tempat ikan berkumpul,” tutur Yono, saat memancing sekitar rumpon buatannya sesaat sebelum kembali pulang ke pantai Minangrua.
Setelahpuas menjajal spot-spot pemancingan Batu Alif dan Batu Licin, Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni baik dari bibir pantai dan diatas perahu, kami pun melanjutkan pulang.(*)