Evaluasi KBM Daring, Wali Murid Ingin KBM Tatap Muka
SIDOMULYO - Berangkat dari keluh kesah wali murid atas penerapan belajar dalam jaringan (daring). Sejumlah sekolah mengevaluasi kegiatan belajar menagajar (KBM) tersebut. Peluang digulirkan kembali KBM tatap muka sejauh ini terus digodok oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Pendidikan Lampung Selatan. Dengan catatan, KBM tatap muka tetap memberi rasa aman dan nyaman dari risiko covid-19. Hal itu diungkapkan Pj. Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) Negeri I Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo Nyoman Merte, S. Pd, usai musyawarah bersama para orang tua peserta didik dingkungkan sekolah, Kamis (13/8), dalam rangka membahas persiapan menghadapi wacana pemerintah tentang kemungkinan akan dibukanya kembali proses KBM tatap muka, ditengah pandemi gelobal saat ini yang belum berkahir. Menyikapi kondisi tersebut ujarnya, sekaligus menindaklanjuti hasil rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Sidomulyo belum lama ini bersama Pemkab Lamsel, tentang jutlak dan juknis proses KBM ditengah pandemi gelobal, pihaknya terus berupaya berbenah, guna mencari formula terbaik, agar KBM tetap berjalan optimal. \" Menghadapi kemungkinan dibukanya kembali proses KBM tatap muka ditingkat SD oleh pemerintah ini, kami dan seluruh Kepsek tingkat SD di Sidomulyo saat ini, sedang berupaya melakukan pembenahan, mencari formatur terbaik, demi berjalan optimalnya KBM kepada peserta didik ditengah keterbatasan sekolah dimasa pandemi gelobal yang belum usai,\" terangnya. Ia menjelaskan, hasil rapat antara pihak sekokah SD Negeri I Sidowaluyo bersama para orang tua murid, dari tiga opsi yang tercetus yakni, KBM daring, luring dan tatap muka, sebanyak 103 orang tua peserta didik merestui, dengan opsi dibukanya kembali KBM tatap muka dilingkungan sekolah. \" Meski begitu, pilihan para orang tua murid ini, kembali akan kita teruskan ditingkat Kecamatan. Setelahnya, tentunya akan kita sampaikan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) dan pengawas, sebelum diserahkan kepadaPemkab Lamsel. Namun sebelumnya, para orang tua harus mengisi surat keterangan persetujuan orang tua murid. Artinya, disini pihak sekolah tidak ada intervensi dalam menentukannya. Ini murni keingianan para orang tua murid,\" ucapnya. Terkait sarana dan prasarana penunjang dilingkungan sekolah, Nyoman Merte mengaku, pihaknya telah mengadakan seluruh persiapan diantarnya ia menyebut, \" setiap Ruang Belajar Mengajar (RBM) pun telah sesuai protokol kesehatan yakni, dengan penerapaan jaga jarak,\" katanya. Kemudian, didepan ruangan sekolah juga telah dilengkapi sarana cuci tangan lengkap dengan handsanitizer. Pihak tendik juga telah dilengkapi sarana seperti face shield, thermogun dan sarung tangan guna menunjang selama berlangsungnya kegiatanKBM tatap muka. \" Bila benar wacana KBM tatap muka dilaksanakan, kami pihak sekolah telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Artinya, proses KBM tatap muka nanti tentunya sesuai standar penerapan protokol kesehatan yang ketat. Guna menjaga serta melindungi peserta didik dan tendik agar tetap aman serta terhindar dari risiko terpapar virus berbahaya (Covid-19\'red),\" imbuhnya. Sementara, salah seorang orang tua murid SD Negeri I Sidowaluyo, Nyoman Astra (50) mengamini hal tersebut. Dirinya cenderung lebih memilih proses KBM dilaksanakan dengan cara tatap muka dilingkungan sekolah. \" Sebab selama KBM daring dan luring, selain kami orang tua kesulitan, anak saya ( Kadek Ayu Regina Sundari) kelas VI, merasa kesulitan mencerna pembelajaran melalui daring dan luring. Terlebih, anak saya, nanti akan menghadapi ujian-ujian sekolah dan lainya untuk lanjut sekolah ke jenjang SMP. Saya secara pribadi mendukung bila pemerintah benar akan membuka kembali proses KBM tatap muka di sekolah,\" pungkasnya.(CW2)
Sumber: