Petani Merana, Penyuluh ke Mana?
Bibit Purwanto: Segera Saya Tindaklanjuti
KALIANDA - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan, Bibit Purwanto, S.P akhirnya angkat bicara ihwal serangan wereng yang mewabah di lahan pertanian kecamatan Kalianda. Saat diwawancarai Radar Lamsel, Rabu (2/9/2020), Bibit tidak terlalu mempersoalkan serangan hamanya. Dengan tegas, Bibit mengatakan kalau serangan hama datang ketika tanaman menjelang tua atau panen kategorinya relatif aman. Sebenarnya, lanjut Bibit, semua jenis organisme pengganggu tumbuhan (OPT) berbahaya. Untuk mencegah serangannya, maka perkembangan OPT harus dikendalikan. Memulai langkah pencegahan harus ada kerjasama antara petani, dan petugas. \"Supaya cepat infonya, kemudian dikendalikan. Maksudnya kalau serangan padi sudah menjelang tua ya aman-aman saja,\" katanya. Disinggung mengenai laporan petani penyuluh yang tidak direspons penyuluh, Bibit sedikit kaget. Apalagi setelah Radar Lamsel memberi tahu bahwa ada beberapa anak buahnya yang tak menanggapi laporan dari petani, Bibit seakan tak percaya bila penyuluh berani ongkang-ongkang kaki setelah mengetahui ada serangan hama wereng. \"Waduh, coba nanti saya cari tahu dulu di mana masalahnya. Saya segera menindaklanjuti persoalan ini,\" katanya. Diberitakan sebelumnya, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DPTHP) tetap bersikap santai meski lahan pertanian di kecamatan Kalianda banyak diserang hama wereng. Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP, Mugiono, mengaku sudah mengecek lahan pertanian di desa Tajimalela, kecamatan Kalianda. Menurut dia, yang terserang wereng hanya sedikit. Itu pun lahannya masuk kategori menjelang panen. Disinggung mengenai luas lahan pertanian puluhan hektar yang diserang wereng, Mugiono menyebut jumlah itu bisa saja jika dihitung dengan spot-spot keseluruhan. Mugiono juga mengatakan jika dirinya belum menerima informasi dari lapangan. Biasanya ada POPT yang melaporkan serangan itu. Problem lainnya, petani pernah melapor kepada PPL mengenai serangan wereng. Namun tak pernah mendapat respons. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, wilayah pertanian terserang wereng di kecamatan Kalianda sudah tersebar di beberapa desa. Di antaranya desa Palembapang, Negeri Pandan, Sukaratu, Tajimalela, Canggu, Kesugihan, dan Munjuk Sempurna. Salah satu petani di kecamatan Kalianda meminta dinas, dan instansi terkait memberikan bantuan pestisida meskipun tak menyeluruh. Soal keterangan Mugiono yang menyebutkan serangan wereng masih aman, petani ini mengamininya. Tapi ceritanya akan berbeda jika tanaman berumur muda yang diserang. Menurut petani ini, tanaman padi berumur sekitar 60 harian sangat terancam dengan keberadaan wereng. Sebab, wereng yang sebelumnya berada di lokasi panen akan bermigrasi ke tanaman muda. \"Dari desa Palembapang sampai desa Canggu itu bisa dikatakan tanamannya terancam. Karena populasi hama wereng sudah tinggi. Kalau tidak yakin, bisa dicek,\" ujarnya. (rnd)Sumber: