Gorong-Gorong Beringinkencana Jebol Lagi

Gorong-Gorong Beringinkencana Jebol Lagi

CANDIPURO – Gorong-gorong yang terbuat dari batang kelapa di Desa Beringinkencana Kecamatan Candipuro jebol lagi, Minggu (16/5). Jembatan yang sebelumnya jebol diterjang banjir itu diperbaiki sementara menggunakan batang kelapa. Namun, penopang jembatan yang didominasi batang kelapa itu tak kuat menahan beban hingga patah. Pantauan Radar Lamsel dilokasi beberapa warga tengah memperbaiki gorong-gorong. Warga juga menaruh kardus jika ada pengguna jalan yang ikhlas menyisihkan rejeki untuk biaya perbaikan tersebut. Menurut Ahmadi (39) warga Beringinkencana ini mengatakan bahwa ambruknya gorong-gorong tersebut akibat tidak kuat menahan beban berat. Bahkan, truk pengangkut gabah yang bertonase berat itu sempat terperosok. “Ambruk karena dilintasi truk. Beruntung warga mau membantu,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (16/5). Dia menjelaskan, jembatan tersebut belum genap dua bulan pasca diperbaiki menggunakan batang kelapa. Kini kondisinya sudah kembali rusak. “Belum genap dua bulan setelah diperbaiki, namun bisa kita lihat sendiri. Jembatan batang kelapa ini tidak akan tahan lama,” ujarnya. Camat Candipuro Affendi, S.E membenarkan kerusakan gorong-gorong yang menghubungkan Desa Titiwangi dan Desa Beringinkencana tersebut. Ia mengatakan akan segera mendesak pemerintah terkait untuk segera mengupayakan jembatan permanen. “Untuk saat ini jembatan masih diperbaiki secara swadaya,” kata dia. Affendi mengakui kekuatan batang kelapa dinilai sangat rendah. Apalagi jika dilintasi truk bertonase besar. “Keadaan seperti ini tidak bisa dibiarkan, karena jalur ini merupakan jalur Provinsi. Penghubung antara Kabupaten Lamsel dan Kabupaten Lamtim,” imbuhnya. Kepala Desa Beringin Kencana Sutanto juga menginstruksikan warganya untuk memperbaiki bagian yang patah akibat terlindas truk. “Beberapa warga sudah kami kerahkan agar gorong-gorong bisa digunakan kembali,” ujar dia. Apabila dibiarkan, sambungnya, arus lalulintas akan kembali dialihkan. Sedangkan jalur pengalihan memakan waktu lama. “Tidak bisa diabiarkan, karena menyangkut fasilitas umum,” katanya lagi. Sutanto berharap agar pemerintah maupun dinas terkait segera ambil tindakan dalam permasalahan ini, karena gorong-gorong batang kelapa tersebut dinilai tidak akan sanggup bertahan lama. “Jika bisa, secepatnya dibangun jembatan permanen, lebih cepat lebih baik,” ujar Kades yang kerap disapa Tanto ini. (ver)

Sumber: