Hasil Panen  Padi Diprediksi Meningkat

Hasil Panen  Padi Diprediksi Meningkat

SRAGI – Hasil panen padi musim gadu tahun ini nampaknya akan lebih menguntungkan petani dibandingkan dengan musim tanam  rendeng pada Mei lalu. Itu terlihat dari beberapa desa di wilayah Sragi yang mulai memasuki masa panen dengah hasil yang cukup memuaskan. Rata-rata hasil panen 7 – 8 ton per hektar. Ditambah dengan harga gabah yang tinggi yaitu, Rp 4.400 per kilogramnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra. Dimana sejak satu pekan terakhir tanaman padi di wilayah Kecamatan Sragi sudah mulai memasuki masa panen. “Saat ini kita sudah mulai melakukan pendataan, ada tiga desa yakni Margajasa, Sumber Agung, dan Sumber Sari sudah mulai memasuki masa panen,” ujar Eka Saputra memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui dikantornya Selasa (22/9) kemarin. Eka menjelaskan, dari 2.272 hektar tanaman padi hingga saat ini sudah terdapat 200 hektar yang telah memasuki masa panen.  Puncak musim panen di wiliyah Sragi akan tiba pada pertengahan hingga akhir Oktober mendatang. “Di tiga desa ini setidaknya sudah ada 200 hektar tanaman padi yang sudah dipanen. Sementara puncaknya akan tiba pada pertengahan Oktober, sekitar dua pekan lagi,” terangnya. Eka mengungkapkan, pada musim gadu saat ini hasil produksi padi diprediksi juga bakal mengalami peningkatan. Itu terlihat dari 200 hektar tanaman padi yang telah panen dengan hasil produksi rata-rata 7 – 8 ton per hektar. “Kalau untuk produksi, di musim gadu saat ini bakal ada peningkatan, saat ini rata-rata 7 -8 ton per hektar. Dibandingkan pada musim panen rendeng Mei lalu yang hanya 5-6 ton per hektarnya. Harga bagah juga bagus yaitu, Rp 4.400 per kilogram,” jelasnya. Meski musim tanam gadu saat ini bisa dilalui tanpa ganguan hama dan kekurangan pasokan air. Namun Eka mengimbau petani untuk mewaspadai cuaca buruk, hujan yang disertai angin kencang. “Kalang gangguan hama hampir tidak ada. Namun kami harapkan petani tetap waspada. Karena yang kita khawatirkan menjelang panen ini datang hujan disertai angin kencang yang dapat membuat tanaman padi roboh,” harapnya. (vid)

Sumber: