Banyak Warga Tidak Tahu Hari Buku, Minat Baca di Desa juga Rendah

Banyak Warga Tidak Tahu Hari Buku, Minat Baca di Desa juga Rendah

SIDOMULYO – Hari buku nasional diperingati Selasa (17/5) kemarin. Namun peringatan hari buku itu tak berbanding lurus dengan minat baca masyarakat yang tinggi. Di Kecamatan Sidomulyo selain minat baca yang masih rendah banyak masyarakat yang tidak tahu jika Selasa (17/5) merupakan Hari Buku Nasional. Kepala Desa Talang Baru Kecamatan Sidomulyo Ahmadi mengakui hal itu. Menurut dia, di Balai Desa Talangbaru terdapat perpustakaan kecil yang terhadap banyak buku. Namun sangat jarang masyarakat sengaja datang hanya untuk membaca. “Buku-buku itu hampir kebanyakan saya yang menyumbangkannya. Supaya masyarakat gemar membaca. Tetapi, memang agak sulit kita temui masyarakat yang gemar sekali membaca buku diera saat ini,” ungkap Ahmadi kepada Radar Lamsel. Pria yang hobi membaca ini sampai tidak habis pikir dengan pola pikir para generasi muda belakangan ini. Dia memprediksi maraknya gadget atau smartphone menjadi hal yang memicu rendahnya minat baca masyarakat. “Sayang juga sih tidak bermanfaat. Tetapi mudah-mudahan masih ada masyarakat yang menggunakan perpustakaan ini,” ungkap dia. Bagi Ahmadi membaca buku merupakan hobi yang tidak bisa dilepaskan. Dia meyakini dari membaca akan tahu semua isi dunia. Saat dimintai tanggapan tentang Hari Buku Nasional, ia mengatakan, menumbuhkan minat baca memang tidaklah mudah. Hal itu kembali kediri masing-masing. “Memang bukan hal mudah menumbuhkan sikap semacam itu, perlu kesadaran akan hal tersebut,” katanya lagi. Untuk itu Ahmadi mengharapkan agar anak-anak muda khususnya yang ada di desa harus rajin membaca. Karena membaca bisa mengubah pola pikir dan pengetahuan kita. “Membaca apa saja, yang penting membaca. Baik itu membaca buku maupun membaca koran,” ujar ayah beranak tiga ini. Sementara itu tanggapan lain disampaikan oleh Hariyanto Waka Bidang Kesiswaan SMAN 1 Sidomulyo. Ia mengatakan dizaman modern seperti ini memang penurunan minat pembaca buku sangat terasa. “Gadget ini positif dan negatif. Hal positifnya bisa kita manfaatkan untuk ilmu pengetahuan. Dan hal negatifnya digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif,” ungkap dia. (ver)

Sumber: