Petani Diminta Waspada Curah Hujan dan Angin Kencang

Petani Diminta Waspada Curah Hujan dan Angin Kencang

SRAGI – Curah hujan yang mulai turun di wilayah Kecamatan Sragi menjadi warning bagi petani setempat yang sedang menghadapi musim panen padi. Sebab, curah hujan disertai angin tersebut berpotensi menyebabkan tanaman padi roboh. Seperti pada musim panen rendeng pada Mei lalu yang menyebabkan sekitar 1.000 hektar tanaman padi roboh. Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Karya Makmur Desa Kuala Sekampung Suwanto juga mengamini bahwa dalam dua hari belakangan curah hujan yang cukup deras mulai melanda di wilayah Sragi. “Menjelang musim panen gadu ini curah hujan memang mulai meningkat. Bahkan dalam dua hari terakhir turun hujan cukup deras,” ujar Suwanto memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Minggu  (4/10). Bahkan menurut Suwanto, hujan yang terjadi selama dua hari tersebut juga telah menyebabkan tanaman padi yang siap panen roboh, meskipun tidak begitu parah. “Sudah ada yang mulai roboh gara-gara hujan. Tapi tidak begitu parah, tidak luas. Kami juga sudah mengimbau petani, ketika sudah masih usia penen, proses panen jangan ditunda lagi,” ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi, Eka Saputra. Meski potensi hujan disertai angin belum begitu tinggi, namun ia tetap mengharapkan petani tidak menunda proses panen pada musim gadu saat ini. “Iya memang curah hujan mulai meningkat, meskipun belum tinggi. Tapi ini harus diwaspadai petani, Jika sudah masuk usia panen. padi harus segera dipanen.jangan sampai seperti pada musim rendeng lalu,”ungkapnya. Sementara itu Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman, Sumaryo menjelaskan, potensi kerusakan tanaman padi akibat cuaca ekstrime, hujan disertai angin kencang diprediksi lebih rendah. Sebab, pada musim gadu saat ini varietas  padi rata-rata memiliki batang yang lebih pendek  sehingga tidak mudah roboh ketika diterpa angin. “Mungkin ada yang roboh, tapi enggak banyak. Sebab pada musim gadu ini, varietas padi yang ditanam  batangnya lebih pendek jadi tidak mudah roboh. Petani sudah belajar dari musim rendeng lalu,”pungkasnya. (vid)

Sumber: