Sektor Pertanian Jadi Bahasan MusrenbangDes
TANJUNG BINTANG - Pemaparan hasil pencapaian di suatu desa dan musyawarah akan rencana pembangunan tahap selanjutnya mulai digelar di Kecamatan Tanjung Bintang pada Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) tahun anggaran 2021. Musrenbangdes tersebut akan dilaksanakan selama 10 hari kedepan hinga tanggal 15 Oktober mendatang. Kegiatan itu diawali di Desa Jatibaru, pukul 09.00-12.00 dan dilanjutkan di Desa Rejomulyo pukul 13.00-15.00. Dari hasil Musrenbang tersebut, pembangunan yang belum terealisasi di tahun anggaran 2020 akibat pandemi akan direalisasikan di tahun anggaran 2021 mendatang. Bukan bidang infrastruktur saja, Desa Rejomulyo, Kecamatan setempat juga berencana memberdayakan masyarakat di bidang pertanian. Sebab, desa tersebut dikenal sebagai penghasil jagung terbesar di Kecamatan itu. \"Kelompok tani laki-laki ada delapan, kelompok wanita tani ada dua. Jadi kelompok tani itu akan lebih kita berdayakan menggunakan dana desa tahun 2021 nanti. Lahan yang ditanami jang ada sekitar 200 hektar,\" Ujarnya usai Musrenbangdes di Balai Desa Setempat, Senin (5/10) kemarin. Meski begitu, anjloknya harga jagung saat ini membuat para petani jagung di desa tersebut mengeluh. Karena, permintaan jagung kering lebih diminati oleh perusahaan dan lebih mahal dibandingkan jagung basah. \"Kita waktu itu reses pak Sudin kemarin sudah mengusulkan alat pengering jagung tapi belum juga terealisasi sampai hari ini. Padahal alat itu betul-betul dibutuhkan, alat itu juga multifungsi bisa untuk pengering padi yang nantinya bisa digunakan untuk Bumdes kita,\" Pungkasnya. \"Kalau kita punya alat itu saya yakin petani disi bisa lebih maju. Karena saya yakin petani dari desa lain juga pastinya lari ke kita. Petani panen kadar air di jagung 30-35 persen, itu harganya hancur-hancuran. Tapi pabrik membutuhkan jagung yang kadar airnya 14,15 persen. Kalau dijemur kan nggak mungkin,\" Imbuhnya. Sementara, petani yang belum bergabung di kelompok tani dihimbau untuk bergabung dalam kelompok tersebut. \"Yang belum gabung ke kelompok tani akan kita himbau untuk masuk kelompok tani,\" Ucapnya. Sambungnya, Pendi berharap, kedepannya petani di desa tersebut bisa lebih maju. \"Kalau beli alat pengering jagung pakai dana desa nggak mungkin, karena harganya sangat mahal. Harapannya, tahun anggaran 2021 nanti petani kita ini bisa lebih maju,\" Tuturnya.(cw1)
Sumber: