Dua Dermaga Proses Tender

Dua Dermaga Proses Tender

BAKAUHENI – PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dilintasan Bakauheni-Merak secara reguler hanya mengoperasikan 5 dermaga masing-masing pelabuhan. Saat ini, pelabuhan Merak, Banten hanya memiliki lima dermaga. Sedangkan dipelabuhan Bakauheni, memiliki 6 dermaga termasuk dermaga milik swasta (inviniti) yang kondisinya rusak. Rencana pemerintah akan menambah satu dermaga dipelabuhan Bakauheni dan Merak untuk meningkatkan pelayanan di lintasan Selat Sunda. “Di pelabuhan Merak saat ini memiliki 5 dermaga. Memang benar pemerintah akan membangun satu dermaga untuk di pelabuhan Merak dan satu dermaga dipelabuhan Bakauheni. Saat ini masih proses tender di pusat,” kata General Manager (GM) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Merak, Banten Tommy L. Kaunang kepada Radar Lamsel via ponselnya, kemarin. Mantan GM PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Bakauheni ini menjelaskan, didua sisi lintasan (Bakauheni dan Merak) masing-masing baru memiliki 5 dermaga yang dioperasikan secara reguler setiap hari. Menurutnya, dipelabuhan Bakauheni disebut membangun dermaga 7 karena dermaga milik Inviniti dihitung dermaga empat. “Dipelabuhan Bakauheni, dermaga empat atau milik inviniti sudah lama rusak dan tidak dipakai. Pengoperasian jumlah dermaga harus seimbang didua sisi penyeberangan (Bakauheni dan Merak). Pemerintah rencananya akan menambah satu dermaga dimasing-masing pelabuhan yang saat ini masih proses tender di pusat. Jika dermaga yang baru selesai dibangun, jumlah dermaga di pelabuhan Merak ada enam. Sedangkan di Bakauheni jumlah dermaga ada tujuh termasuk dermaga inviniti yang rusak,” papar Tommy. Tommy menambahkan, dengan jumlah dermaga yang ada saat ini jadwal operasional kapal masih tetap lancar. “Hanya saat hari-hari tertentu saja bisa terjadi lonjakan dan terjadi stagnasi. Seperti musim liburan panjang bisa terjadi antrian karena jumlah kendaraan dan penumpang datang secara bersamaan,” ujarnya. Sebelumnya, pemerintah pusat merencanakan membangun dermaga 7 di pelabuhan Bakauheni. Penambahan dermaga dilintasan terpadat di Indonesia ini untuk meningkatkan pelayanan penyeberangan menghubungkan pulau Sumatera-Jawa. Rencana tersebut diungkapkan General Manager (GM) PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Bakauheni Eddy Hermawan, kemarin. Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan dimulainya ground breaking pembangunan dermaga 7 tersebut. “Rencananya memang seperti itu (penambahan dermaga 7). Tapi saat ini masih proses tender di pusat. Kami belum bisa memastikan akan dimulai pembangunannya,” kata Eddy Hermawan kepada Radar Lamsel via telepon. Menurut Eddy, pembangunan dermaga 7 akan dilaksanakan bersebelahan dengan dermaga 1. Dikatakan, jumlah dermaga yang ada saat ini yakni enam dermaga masih dirasa kurang saat terjadi lonjakan penumpang pada musim liburan. “Penambahan dermaga dipelabuhan Bakauheni dan Merak diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan saat terjadi lonjakan penumpang saat musim liburan. Saat ini baru ada enam dermaga dengan jumlah kapal yang beroperasi dilintasan Bakauheni-Merak sebanyak 62 kapal,” papar Eddy Hermawan. Belum lama ini, Ketua Gapasdap Bakauheni Sunaryo, SH mengatakan, saat ini jumlah kapal yang beroperasi di lintasan Bakauheni-Merak sebanyak 60 kapal lebih. Menurut dia, sejak beberapa tahun terakhir ini sangat mudah mendapatkan izin operasi kapal dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Disinggung penambahan kapal untuk memperlancar arus penyeberangan Bakauheni-Merak, Sunaryo menyatakan jumlah kapal sudah lebih dari cukup. Namun, kata dia, pemerintah menambah jumlah kapal yang dioperasikan di Selat Sunda tapi tidak dibarengi dengan penambahan dermaga. “Jumlah kapal yang ada sudah lebih dari banyak. Sekarang ini yang perlu ditambah adalah dermaga. Saat ini hanya ada enam dermaga. Jumlah dermaga saat ini tidak sebanding dengan jumlah kapal yang mencapai 60 kapal lebih,” ujarnya. (man)

Sumber: