Panen Raya  Padi Inpari 33 Pertiwi di Sragi

Panen Raya  Padi Inpari 33 Pertiwi di Sragi

SRAGI – Varietas tanaman padi Inpari  Pertiwi 33 menjadi benih yang diunggulkan petani wilayah Kecamatan Palas dan Sragi pada musim gadu tahun ini. Itu terlihat dari panen raya Inpari 33 Pertiwi yang dilaksanakan di lahan demplot Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Desa Sukapura, Kecamatan Sragi Rabu (14/10) kemarin. Dimana produk PT. Agri Makmur Pertiwi itu mampu menghasilkan 10 – 11 ton gabah kering panen (GKP) dalam satu hektarnya. Area Manager Lampung PT. Agri Makmur Pertiwi, Agustinus Juni mengatakan, pada musim gadu tahun ini pihaknya memasok benih Inpari 33 Pertiwi untuk 3.000 hektar lahan persawahan di Kecamatan Palas dan Sragi. “ Benih padi Inpari 33 Pertiwi ini memang menjadi produk unggulan PT. Makmur Agri Pertiwi. Untuk wilayah Palas dan Sragi ini saja kita memasok benih Inpari 33  Pertiwi untuk lahan seluas 3.000 hektar yang disalurkan melalui program bantuan benih dari Kementerian Pertanian,” ujar Agustinus Juni di sela kegiatan panen raya yang dihadiri oleh kelompok tani dari Kecamatan Palas dan Sragi itu. Meski didistribusikan melalui program bantuan Kementerian Pertanian, namun keunggulan yang diusung Inpari 33 tak kalah dengan benih padi yang ada di pasaran. Juni menjelaskan, beberapa keunggulan varietas Inpari 33 Pertiwi ini yaitu, memiliki umur genjah yakni, 95 – 105 hari setelah tanam. Tahan hama wereng coklat, serta rendeman beras mencapai 68 persen. Dan yang paling menakjubkan produksi padi Inpari 33 Pertiwi mencapai 11 ton GKP dalam satu hektarnya. “Selain tahan hama dan umur panen yang genjah, produksinya juga tinggi. Ini terbukti dari ubinan lahan demplot seluas 2,5 x 2,5 meter yang mampu menghasilkan 7,6 kilogram gabah, atau setara 11,1 ton GKP per hektar,” ungkapanya. Inpari 33 Pertiwi ini juga menjadi solusi pentani di Lampung Selatan yang memiliki lahan pertanian di dataran rendah. Hingga saat ini benih Inpari 33 ini  juga sudah disalurkan di seluruh Tanah Air baik melalui program bantuan pemerintah ataupun pasar bebas. “Cocok ditanam di lahan dataran rendah hingga ketinggian 600 Meter di atas permukaan laut (Mdpl), salah satunya di Lampung Selatan ini. Saat ini Inpari 33 Pertiwi juga sudah dipasarkan ke seluruh Indonesia,”  ungkapnya. Sementara itu Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan Mugiono yang turut hadir di kegiatan panen raya itu juga tidak menampik Inpari 33 Pertiwi ini banyak diminati petani di Lampung Selatan. Melihat tingginya produksi padi yang dihasilkan, kedepannya pihaknya akan kembali mengajukan program bantuan benih Inpari 33 Pertiwi ini. “Minat petani memang cukup tinggi untuk menanap Inpari 33 Pertiwi. Kedepannya kita juga masih mengajukan bantuan benih Invari 33 ke Dinas Pertanian Provinsi. Karena ini juga sebagai upaya untuk mendongkrak produksi padi di Lampung Selatan,” tuturnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis  (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi Eka Saputra menuturkan, dengan tanaman padi yang lebih pendek, Inpari 33 Pertiwi dinilai mampu menjadi solusi petani untuk menghidari tanaman padi rebah akibat curah hujan dan angin, seperti yang terjadi pada musim rendeng Mei lalu. “Harapan kita di musim tanam selanjutnya potensi luas lahan yang mencapai 2.272 hektar ditanam Inpari 33 Pertiwi. Karena ini bisa menjadi solusi petani agar terhindar dari rebah atau roboh akibat cuaca,” harapnya. (vid)

Sumber: