Harga Jual Gabah Terus Merosot
SRAGI– Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani kembali merosot. Sebelumnya harga gabah masih diangka Rp 4.200 perkilogram Rp kini menjadi Rp 4.000 kilogram. Tedy (45) salah satu petani Desa Baktirasa, Kecamatan Sragi mengatakan, harga gabah di tingkat petani kembali merosot sejak lima hari belakangan. Harga GKP merosot sebesar Rp 200 rupiah atau menjadi Rp 4.000 per kilogram. “Iya, Mas, saat ini petani menjual hasil panen padi sudah di harga Rp 4.000 per kilo gramnya. Harga merosot sudah sudah lima hari belakangan ini,” kata Tedy memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Kamis (15/10) kemarin. Tedy menjelaskan harga GKP di tingkat petani terus bergeser lantaran puncak musim panen yang semakin mendekat. Sebelumnya, menjelang musim panen harga gabah, masih di angkat Rp 4.500 per kilogram. “Karena yang panen semakin banyak, Mas. Padahal sebelumnya menjelang musim panen harga masih dikisaran Rp 4.500 - 4.600 tapi sekarang sudah di angka Rp 4.000,” ungkapnya. Hal senada juga diutarakan oleh Purwanto, salah satu pengepul padi di wilayah Sragi ini mengatakan, harga jual gabah di tingkat pabrik juga mengalami penurunan, dari Rp 4.500 kini hanya Rp 4.200 per kilogram. “Padi kita setor di pabrik daerah Karawang, Jawabarat. Sekarang ditingkat pabrik saja sudah Rp 4.200 per kilogramnya. Ya karena saat ini sudah mulai banyak yang panen,” terangnya. Namun menurut Purwanto, harga gabah tingkat petani diperkirakan akan stabil diangka Rp 4.000 per kilogram. Bahkan harga akan kembali mengalami kenaikan. “Kenapa harga sekarang turun, karena di Jawa seperti Karawang dan Pemanukan juga masih panen padi, tapi saat ini sudah diakhir. Kemungkinan nanti di wilayah Sragi ini harga stabil di Rp 4.000. Bahkan bisa naik lagi,” jelasnya. Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyuluh Pertanian Kecamatan Sragi Eka Saputra menjelaskan, saat ini masa panen di Kecamatan Sragi sudah mencapai 800 hektar dari total hamaparan tanaman padi seluas 2.272 hektar. “Dari total tanaman padi 2.272 hektar saat ini yang sudah panen seluas 800 hektar, atau sudah sekitar 35 persennya. Ya harapan kita akan kembali mengalami kenaikan dipuncak pasa panen nanti,” harapnya. (vid)
Sumber: