Lamsel Masuk Kawasan Kluster Budidaya Udang
KALIANDA – Kabupaten Lampung Selatan menjadi salah satu dari lima daerah yang bakal menjadi sasaran pengembangan kawasan budidaya udang berkelanjutan. Kegiatan yang prakarsai Kementerian Kelautan ini ditarget mulai pada akhir Bulan Desember 2020, mendatang. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Perikanan Lamsel, Dr. Meizar Malanesia usai rapat kelompok kerja (pokja) kluster tambak udang di Aula Krakatau Kantor Bupati Lamsel, Kamis (15/10) kemarin. Menurutnya, para pelaku usaha budidaya udang patut berbangga atas terpilihnya daerah Lamsel dalam pengembangan program tersebut. Pasalnya, banyak daerah lain yang telah melakukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan program tersebut. “Apalagi, Lamsel satu-satunya daerah di wilayah Provinsi Lampung yang mendapatkan program klaster budidaya udang ini. Tentunya ini menjadi angin surga bagi perkembangan usaha perikanan khususnya pada sektor budidaya udang,” ungkap Meizar saat diwawancarai awak media usai kegiatan. Rencananya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo bakal langsung melihat proses awal pembangunan kawasan budidaya udang berkelanjutan yang berada di Kecamatan Ketapang itu. \"Tahap pertama untuk kegiatan klaster budidaya udang ini menyasar seluas 5 hektare,” tukasnya. Sementara itu, Kasubid Sarana dan Prasarana, Direktorat Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Ridho Karya Dongoran membenarkan, jika Menteri Edhy Prabowo bakal mengunjungi Kecamatan Ketapang antara minggu kedua atau ketiga. Dia melanjutkan, apresiasi yang tinggi dia sampaikan kepada Kepala Dinas Perikanan yang berperan aktif dalam mewujudkan kawasan tersebut. Bahkan, dukungan penuh mulai dari urusan perizinan hingga tahap verifikasi lokasi menjadi bukti keseriusan pemkab menyambut program ini. “Kenapa Lampung Selatan dipilih sebagai kawasan budidaya udang berkelanjutan, karena potensi di daerah secara keseluruhan merupakan daerah raksasa ikan. Selain itu juga, semangat Kadis Perikanan menyongsong program ini cukup antusias,” kata Ridho dalam sambutanya. Ridho menjelaskan, pembangunan kawasan budidaya udang berkelanjutan secara fisik baru mau dilaksanakan lantaran izin dari pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) baru terbit. Yang mana, dalam setiap kawasan diizinkan untuk lahan seluas 5 hektar. “Akan dibantu seluruh sarana dan prasarananya seperti tambak, alat kincir, pompa, pakan sampai benur-nya. Nanti, pak menteri yang akan memberikan langsung. Di Idonesia yang mendapatkan bantuan ini hanya lima daerah. Yaitu Aceh Timur, Cianjur, Sukamara Kalimantan, Buwol Sulawesi dan Lampung Selatan. Jadi berbanggalah daerah ini bisa dapat program ini,” pungkasnya. (idh)
Sumber: