Huntap Kurang Lahan 6.000 Meter
KALIANDA – Pemkab Lampung Selatan membutuhkan lahan seluas 6.000 meter persegi untuk mencukupi kekurangan dalam pemenuhan hunian tetap (huntap) bagi para korban tsunami. Sebab, setidaknya terdapat 34 unit huntap yang belum tercover dalam proses pengadaan lahan tahap I. Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamsel, Lukman Hakim menampik, jika dalam proses pengadaan lahan beberapa waktu lalu terjadi salah hitungan dalam penetapannya. Karena, kekurangan lahan itu terjadi karena kondisi teritorial yang berubah setelah dilakukan hand clearing. “Karena kita melakukan penghitungan berdasarkan kebutuhan dalam satu unit huntap. Namun, pada kenyataannya ada lokasi yang tidak bisa dilakukan pembangunan setelah hand clearing. Yang penting saat ini proses pengadaan lahan tambahan tengah berproses,” ungkap Lukman kepada Radar Lamsel, Minggu (18/10) kemarin. Dia menargetkan, proses pengadaan lahan tambahan itu bisa selesai dalam bulan ini. Sebab, saat ini tinggal menunggu terbitnya peta lokasi yang dikeluarkan oleh BPN/ATR Kantah Lamsel. “Ketika peta lokasi terbit maka prosesnya tinggal negoisasi dan pembayaran. Karena, sasaran lahannya memang sudah tersedia disekitar huntap itu dan sudah terjalin komunikasi dengan pemilik laha,” tegasnya. Dia menjelaskan, kebutuhan lahan tambahan itu untuk mencukupi kekurangan di tiga wilayah. Yakni di Desa Way Muli Timur dan Way Muli Induk Kecamatan Rajabasa, serta Kelurahan Kalianda. “Rinciannya, Desa Way Muli Timur jumlah lahan tambahan yang di butuhkan -+4000 m² untuk 28 unit huntap, Desa Way Muli Induk -+1600 m² untuk 12 unit huntap dan Kelurahan Kalianda -+600 m² untuk 4 unit huntap,” pungkasnya. Sebelumnya diberitakan, pengadaan lahan dalam proses pembangunan hunian tetap (huntap) korban tsunami di Lampung Selatan, yang melibatkan jajaran tenaga ahli di berbagai bidang ternyata tidak melulu mulus. Buktinya, masih terdapat salah hitungan dalam menentukan luasan lahan dengan alasan faktor teknis. Setidaknya, terdapat 20-an unit dari 524 huntap yang akan dibangun bagi para korban tsunami yang rumahnya hancur dikabarkan belum tercover lahan yang sudah dibebaskan tim. Namun, saat ini diinformasikan tengah dalam proses pengadaan lahan untuk mengejar ketertinggalan. Kepala BPBD Lamsel, Drs. H. M. Darmawan, MM mengakui hal tersebut. Menurutnya, kekurangan lahan dalam pengadaan lahan huntap lantaran faktor teknis setelah dilakukan handclearing atau persiapan lahan. “Ya, jadi yang kita lakukan pengadaan lahan sesuai dengan luas untuk jumlah 524 rumah. Namun, pada proses nya setelah dilakukan persiapan lahan ada bagian yang tidak bisa dibangun untuk rumah karena faktor alam. Sehingga, tim kembali melakukan penambahan lahan tanpa mengubah jumlah huntapnya,” ungkap Darmawan via telepon, Kamis (15/10) lalu. (idh)
Sumber: