Kondisi Jalan Pemicu Kecelakaan

Kondisi Jalan Pemicu Kecelakaan

SRAGI – Buruknya infrastrukur jalan menjadi salah satu pemicu kerap terjadi kecelakaan di jalan poros Sragi ruas Dusun Fajarbakti, Desa Baktirasa. Dalam kurun dua tahun terkahir setidaknya terjadi tiga kali kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda empat, hingga tergelincir ke persawahan warga. Terakhir pada Selasa (20/10) kemarin kecelakaan kembali terjadi, melibatkan kendaraan patwal Sat Pol PP Lampung Selatan. Tak ada korban jiwa dalam peritiwa naas itu, namun tiga pengendara motor mengalami luka parah, akibat dihantam mobil doble cabin plat merah tersebut. Sementara dua anggota Pol PP mengalami luka ringan dan trauma. Kepala Desa Baktirasa Iis Wahyudi mengatakan, ruas jalan poros Dusun Fajar Bakti ini memang kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Lantaran kondisi jalan yang buruk. “Sudah sering disini terjadi kecelakaan. Dalam dua tahun ini sudah tiga kali mobil tergelincir ke sawah, ditambah lagi yang sekarang. Sudah satu minggu ini juga ada sepeda motor yang tabrakan karena rebutan jalan,” ujar Iis Wahyudi memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Selasa siang kemarin. Iis juga tidak menampik, kecelakaan yang kerap terjadi bukan hanya disebabkan kelalaian pengemudi kendaraan. Namun juga disebabkan kondisi jalan yang sempit serta berlubang. Ia menjelaskan, di ruas jalan yang lurus sepanjang 500 meter itu ketika dua kendaraan roda empat berpapasan, salah satunya harus mengalah turun ke bahu jalan. Sedangkan jarak antara bahu jalan dan bandan jalan cukup tinggi, hingga 15 senti meter. “Kalau sudah turun ke bahu jalan, roda mobil s sulit kembali ke badan jalan, karena bahu jalan lebih rendah dari badan jalan. Seperti kecelakaan hari ini, mobil sampai kehilangan kendali karena rodanya masuk ke bahu jalan, hingga tergelincir ke sawah warga. Ditambah lagi pengemudi disini selalu ngebut karena jalan yang lurus,” ungkapnya. Iis mengungkapkan, pemerintah desa tak bisa berbuat banyak dengan kondisi jalan tersebut. Beberapa kali pihaknya hanya melakukan penimbunan bahu jalan menggunakan tanah. “Sudah sempat kita timbun dengan tanah cadas. Tapi enggak bertahan lama. Kedepannya pemerintah desa juga akan mengajukan pembangunan bahu jalan, untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas,” terangnya. Hal senada juga diutarakan oleh Wawan Harmoko (45). Salah satu tokoh masyarakat Desa Baktirasa ini mengharapkan kondisi jalan tersebut bisa menjadi perhatian pemerintah. “Kalau truk padi, pasti enggak mau turun ke bahu jalan lantaran takut terguling. Harapan masyarakat jalan ini bisa dilebarkan setidaknya ditambah bahu jalan,” harapnya. (vid)

Sumber: