Diterpa Isu Tak Sedap, Kades Menepis
MERBAU MATARAM - Mencuatnya isu program Bantuan Stimultan Perumahan Swadaya (BSPS) yang belum terealisasi di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merbau Mataram sejak tahun 2018 ditepis oleh Pemerintah Desa setempat. Kepala Desa (Kades) Tanjung Baru, Madsupi membantah adanya isu tersebut. Pasalnya, desa itu memang belum pernah mendapatkan program BSPS dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten selama dirinya menjabat sebagai Kades. \"Tahun 2018 memang ada program bedah rumah, tapi itu bukan dari program Pemerintah. Itu murni kegiatan sosial dari Lembaga Aspirasi Dyland. Di Kecamatan Merbau Mataram bukan hanya Desa Tanjung Baru saja,\" Ucapnya kepada Radar Lamsel melalui panggilan seluler. Sambungnya kata Madsupi, selaku Pemerintah Desa, dirinya hanya membantu pemberkasan dari warganya untuk diajukan kepada lembaga tersebut, seperti halnya fotocopy KTP, KK serta surat yang menyatakan bahwa rumah dan lahan itu betul adanya milik warga. \"Ya, itu sebagai persyaratan untuk mengajukan program bedah rumah kepada Lembaga Aspirasi Dyland. Warga yang belum memiliki surat keterangan status tanah itupun kita buatkan tanpa dipungut biaya. Bisa silahkan tanya langsung,\" Kata dia. Adapun biaya yang memang dipungut oleh Aparatur Desa setempat kepada penerima program bedah rumah senilai Rp 200.000, itupun dipergunakan untuk proses administrasi oleh pihak lembaga. \"Itu jelas salah kalau mengira uang itu untuk Aparatur Desa, itu untuk kebutuhan administrasi dari lembaga itu. Seharusnya ini dikonfirmasikan dulu kepada saya dan pihak Lembaga Aspirasi Dyland,\" Paparnya. Bahkan, dirinya juga berinisiatif membantu masyarakat yang rumahnya tidak layak huni dengan program bedah rumah mandiri. Berarti bukan program Pemerintah maupun program Desa. \"Alhamdulillah sudah empat yang terealisasi, di Dusun Tegal Sari, Talang Ulu, Tanjung Baru, dan Balang Andang,\" Bebernya. Senada, dikatakan oleh Kasi Pembangunan Desa Tanjung Baru, Junaedi. Menurutnya, program bedah tersebut merupakan murni program Lembaga Aspirasi Dyland. Dia mengatakan, sebanyak 30 warga desa tersebut mengikuti program bedah rumah dari lembaga itu pada tahun 2018. \"Ada 30 orang yang ikut program ini. Sampai sekarang kita juga masih sering koordinasi sama lembaga itu. Coba cek desa lain, pasti ada juga desa lain yang rumahnya dibedah melalui program lembaga itu,\" Ujarnya. Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) Kampung Sawah, membenarkan adanya program bedah rumah dari Lembaga Aspirasi Dylan. \"Warga yang dapat program itu dulu sempat kumpul dirumah ketemu sama pihak lembaga. Ada juga yang ngasihin langsung uang Rp 200.000 itu untuk administarsi untuk lembaga.(rif)
Sumber: