BPNT Sering Datang Terlambat
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Rabu 21-10-2020,09:59 WIB
GEDONGTATAAN - Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang digelontorkan pemerintah masih menyisakan sejumlah persoalan, mulai dari kosongnya saldo, belum maksimalnya e-warong, rusaknya mesin EDC hingga perubahan pola penyaluran bantuan di Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Seperti yang diungkapkan Samroni, penerima manfaat di Desa Pekondoh, Kecamatan Way Lima yang mengatakan bahwa bantuan sering datang terlambat di e-warong. Dimana, biasanya ketika warga ingin mengambil bantuan, langsung tersedia di e-warung dan tinggal gesek Kartu Keluarga Sejahtera di mesin EDC.
\"Kalau penyalurannya sih lancar, hanya saja saat ini kita gesek dulu kartu di e warong setelah itu kita menunggu beberapa hari baru tersedia bantuan di e-warong. Kalau dulu kan enggak seperti itu, ketika gesek di e warong kita sudah langsung bisa bawa bantuan tersebut,\" ungkap Samroni, Selasa (20/10).
Dikatakan, kondisi perubahan sistem penyaluran BPNT sudah berlangsung sejak 4 bulan terakhir. Dimana, semua KPM dipanggil semua ke e- warung untuk terlebih dahulu menggesekkan kartu ke mesin EDC.
\"Setelah semua warga menggesek kartu di e-warung, kadang-kadang bisa satu hingga dua minggu bantuan baru datang atau dikirim ke e-warong tersebut,\" jelasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Sosial Pesawaran M.Iqbal mengatakan, bahwa diterapkannya gesek kartu terlebih dahulu di e-warong untuk menginventarisir sejumlah kartu yang saldonya kosong dan yang memiliki saldo. Sehingga, pemesanan (PO) bantuan disesuaikan dengan jumlah KPM yang memiliki saldo di KKS.
\"Karena jika tidak demikian, dikhawatirkan dari seluruh item bantuan misal dari 50 KPM di PO semua dan ternyata terdapat 20 KPM saldonya kosong, maka bantuan tersebut ujung ujungnya dikembalikan lagi ke penyedia,\" ungkap Iqbal didampingi Koordinator Daerah BPNT, Kusmiati.
Dijelaskan, hingga September realisasi BPNT mencapai 44. 868 KPM dari 60.218 KPM. Dimana data penerima KPM sifatnya naik turun lantaran ada yang saldonya nol atau ada penerima yang pindah, meninggal dunia dan faktor lainnya. Dan masing- masing KPM menerima sebesar Rp 200 ribu. Dimana BPNT menerina protein nabati, karbohidrat, protein hewani, sayur sayuran dan buah buahan, bergantung permintaan KPM.
\"Belum lagi ada sejumlah KPM yang belum tersalur KKS nya, ada yang saldonya nol mencapai 2490 KPM,\" jelasnya.
Menurutnya, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak Bank, petugas TKSK, terkait sejumlah kartu yang belum tersalur. Termasuk menginventarisir KKS yang saldonya kosong yang disebabkan karena mal fungsi, data ganda, dan faktor lainnya. Dimana dari 144 desa, baru 114 desa yang tersedia e- warong. Dan dari 114 e warong itu, masih terdapat kekurangan 17 mesin EDC ditambah lagi adanya kerusakan EDC sebanyak 8 unit.
\"Data KPM yang saldonya kosong, jumlah kartu yang belum tersalur, ada juga yang belum transaksi saat ini lagi kita rekap dan cek. Sehingga data tersebut harus disinkronkan dengan pihak Bank,pendamping, KPM dan e- warong,\" pungkasnya. (eggy/esn)
Sumber: