Diskes Lampung Monitoring Stunting di Candipuro
CANDIPURO – Dua desa di Kecamatan Candipuro yakni Desa Sidoasri dan Waygelam dari tiga desa yang masuk lokus stunting di wilayah itu, menerima kunjungan berkala oleh tim monitoring stunting dari Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung, Senin (26/10). Plt. Kepala UPT Puskesmas Candipuro Achmad Solatan mengatakan, kegiatan monitoring pelaksanaan pencegahan stunting di dua desa yang menjadi lokus stunting di Kecmatan Candipuro, oleh tim monitoring Dinkes Provinsi Lampung itu, dalam rangka mengetahui pencapaian dan langkah-langkah konkret yang dilakukan baik dari pihak Puskesmas dan desa. “ Monitoring stunting di dua desa yang menjadi lokus stunting yakni, Desa Sidoasri dan waygelam ini oleh Dinkes provinsi Lampung, guna mengathui sejauh mana pencapaian dan langkah pencegahn stunting berjalan,” ungkapnya kepada Radar Lamsel, usai kegaiatan, kemarin. Ia membeberkan, adapun monitoring oleh tim Dinkes terhadap dua desa lokus stunting di wilayah kerjanya itu, menyasar sarana dan prasarana serta besaran anggaran yang telah di gelontorkan oleh pihak desa dalam mendukung suksesnya pencegahan stunting didesa tersebut. “ Monitoring pelaksanaan pencegahan stunting di desa yang menjadi lokus oleh Dinkes Provinsi Lampung menyasar, terkait ketersediaan sarana dan prasarana penunjang serta alokasi anggaran yang telah digelontorkan baik oleh pihak Puskemas dan desa, dalam kegiatan pelaksanaan pencegahan stunting,” bebernya. Hasil monitoring kata dia, tim monitoring Dinkes Provinsi Lampung mengapresiasi atas segala upaya dan langkah yang telah dilakukan oleh Puskesmas dan pihak desa. Mengingat lanjutnya, dua desa lokus stunting yang dikunjungi pada kesempatan itu, telah ditunjang dengan sarpras dan didukung oleh anggaran memadai melalui Dana Desa (DD). Rencananya kata dia, tim monitoring stunting Dinkes Provinsi Lampung kembali akan melakukan monitoring secara berkala, menyasar ke tiga desa lokus stunting di Kecamatan Candipuro yakni, Sidoasri, Waygelam dan Desa Karyamulya Sari. “ Alhamdulilah, upaya dan langkah Puskesmas dan pihak desa, dalam pencegahan stunting ini mendapat apresiasi. Kedepan, kegiatan tim monitoring stunting Dinkes Provinsi Lampung, secara berkala akan berlangsung secara bertahap ke tiga desa lokus yang ada,” tukasnya. Sementara, Kepala Desa Sidoasri Samsul mengamini hal tersebut. Ia menerangkan, kedepan pihaknya akan terus konsen melakukan penurunan angka stunting di desanya. Dimana Samsul mengatkan, pada tahun 2019 lalu, angka penderita stunting didesanya menyentuh sampai 27 kasus. Melalui langkah pencegahan stunting sejak dini dengan upaya program gertak pelor dan pemberian asupan gizi seimbang terhadap Bumil dan menyusui. Tercatat sambungnya, memasuki tahun 2020 angka stunting didesanya mengalami penurunan menjadi 17 kasus. “ Diantarnya, melalui program gertak pelor, pemberian asupan gizi seimbang terhadap Bumil pada masa 1000 hari pertama kehidupan. Alhamdulilah, angka stunting menurun. Indikatornya, penderita stunting di desa berangsur sembuh dengan disertai peningkatan kesehatan,” ujarnya. Kedepan pihaknya akan terus berfokus melakukan serangkaian perogram kegiatan pencegahan stunting pemberian asupan gizi seimbang terhadap Bumil dan menyusui. “ Langkah pencegahan stunting ini tentunya harus tetap didukung oleh lintas sektoral. Dengan demikian, mewujudkan Desa Sidoasri bebas dari stunting di tahun berikutnya akan tercapai,” harapnya. Hadir mendapingi tim monitoring Dinkes Provinsi Lampung, Kasi Kesga Dinkes Lamsel Dewi Yuniarti, Plt. Puskemas Candipuro Achmad Solatan beserta jajaran, Kepala Desa Sidoasri dan perwakilan masyarakat sekitar.(sho)
Sumber: