Biaya Produksi Naik, Pengusaha Roti Menjerit
JATI AGUNG - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang Produksi dan pemasaran Roti di Kecamatan Jatiagung keluhkan ada nya kenaikan bahan baku. Hal tersebut di ungkapkan, salah seorang pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa Karang Anyar Kecamatan Jatiagung yang bergerak di bidang pembuatan roti. Aan Anwar, mengatakan, saat ini seluruh bahan baku yang digunakan untuk pembuatan roti harganya meningkat. “Mulai dari minyak goreng dari harga Rp 10.000 naik menjadi Rp 11.200 , Telur dari harga 21.000 naik menjadi Rp 25.000 dan Tepung Tapioka yang berprotein tinggi yang sebelum nya harga 165,000 ribu per sak naik menjadi Rp 175.000 ribu, selain itu juga bahan baku seperti pengembang roti, ikut naik.”kata dia. Menurutnya, dengan ada nya kenaikan di beberapa bahan pokok pembuatan Roti secara tidak langsung sangat memberatkan bagi pengusaha UMKM. “Apalagi saat ini masih dalam kondisi Pandemi Covid-19, sehinga tidak seimbamg dengan naiknya harga bahan baku dangan pemasaran.”ujarnya. Aan berharap adanya peran aktif pemerintah dalam hal ini Dinas perdagangan Kabupaten Lampung Selatan, untuk memberikan solusi dengan meningkatnya barang-barang tersebut. “Kami berharap pemerintah agar ada penekanan harga bahan baku yang di butuhkan UMKM yang ber Produksi pembuatan Roti, agar tidak berdampak ada nya pengurangan pekerja yang selama ini tidak mengambil pekerja dari luar daerah.”pintanya. Selain itu Ia juga meminta kepada Pemerintah Daerah yang berkewenangan pada UMKM agar memberikan pinjaman lunak yang tidak memberatkan bagi pemilik usaha UMKM untuk penambahan modal. “Dengan begitu dapat meningkatkan usaha yang sudah berjalan dan dapat mengurangi angka pengangguran yang ada di wilayah Kecamatan Jatiagung khususnya.” pungksnya. (kms)
Sumber: