Musrenbangdes Wadah Integrasi Program Kesehatan

Musrenbangdes Wadah Integrasi Program Kesehatan

CANDIPURO – Momentum Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes) di Kecamatan Candipuro, dimanfaatkan oleh Puskesmas setempat, sebagai sarana untuk memperkuat sinergitas antar lintas sektoral. Terobosan yang dilakukan oleh Puskesmas Candipuro tersebut, dalam rangka mengintegrasikan antara program pembangunan kesehatan di desa dengan Puskemas setempat. Plt. UPT Puskesmas Candipuro Achmad Solatan mengatakan, ada lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yakni, Stop Buang Air Besar Sembarnagan (Stop-BAB’s), Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum-Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PS-RT) dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga ( PLC-RT. Dari lima pilar STBM itu sebut Achmad Solatan, satu pilar kesehatan lingkungan (kesling) yakni Stop Bab’s, berhasil direngkuh. “ Sebagai indikator penilaian oleh pemerintah daerah waktu itu, setiap rumah warga di wilayah Candipuro telah dilengkapi jamban sehat. Dan pada waktu 2017 lalu, Pemkab Lamsel secara resmi mendapuk Kecamatan candipuro sebagai wilayah 100 persen Open Defection Free (ODF),” ujarnya kepada Radar Lamsel, usai menghadiri kegiatan Musrenbangdes tahun 2021 di Desa Banyumas,Kecamatan setempat, Selasa (10/11) Mengingat hal tersebut lanjutnya, pihkanya bersama jajaran saat ini sedang berfokus melakukan sebuah terobosan untuk meningkatkan indeks kesling masyarakat di wilayah kerjanya melalui langkah intevensi kesehatan lanjutan dengan bersinergitas antar lintas sektoral di kecamatan itu. “ Mengingat hal itu dan dalam rangka meningkatkan indeks kesling masyarakat di Candipuro, momentum Musrenbangdes ini, kami manfatkan untuk memperkuat sinergitas. Agar, langkah intervensi kesehatan lingkungan dan keluarga di Candipuro terus meningkat,” kata dia. Ia membeberkan, melalui sinergitas antar linsek, ia berharap seluruh pemetaan 12 indikator kesehatan keluarga sehat diantaranya yakni, KB, persalinan di Faskes, imunisasi dasar lengkap, bayi mendapat ASI eksklusif, penyakit menular dan tidak menular dapat direkapitulasi. “ Setelah hasilnya pemertaan kesehatan telah diketahui, dan akan kami analisa. Baru kemudian kita lakukan pemecahan bersinergitas bersama pihak desa. Nah momentum Musrenbangdes ini untuk menyatukan persepsi antara Puskemsas dan desa. Melalui program terintegrasi, supaya langkah intervensi kesling lanjutan dapat berjalan optimal sesuai kebutuhan masyarakat desa,” bebernya. Banyak metode atau cara yang bisa ditempuh baik oleh Puskesmas dan pihak desa dalam melakukan intervensi kesehatan ditengah masyarakat. Diantarnya kata dia, melalui pemberdaayaan masyarakat yang di topang melalui dana Desa (DD). Namun saat ini sambungnya, pihaknya sedang berfokus melakukan upaya mandiri untuk meraih pilar kedua STBM yakni Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dalam rangka percepatan penanagan Covid-19. “ Saat ini langkah-langkah yang kami tempuh masih mandiri. Melalui terobosan ini, kami berharap indeks kesling pilar ke dua CTPS dapat dicapai. Sekaligus dalam rangka mencegah penyebaran covid-19 di Candipuro,” pungkasnya.(sho)

Sumber: