Serapan Belanja Modal Masih Rendah

Serapan Belanja Modal Masih Rendah

KALIANDA – DPRD Lampung Selatan memberikan banyak catatan dalam laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Lampung Selatan tahun 2015. Dalam rapat paripurna istimewa DPRD Lampung Selatan tentang penyampaian rekomendasi DPRD atas LKPj Bupati tahun 2015 menyebutkan catatan paling krusial yang diberikan lembaga legislatif itu terkait serapan anggaran yang bersentuhan terhadap rakyat hanya mencapai 76,92 persen. Yakni dari total Rp 445 Miliar hanya terserap sebesar Rp 342 Miliar. “Kedepan kami berharap agar serapan anggaran belanja modal ini benar-benar menjadi perhatian. Sebab, anggaran ini merupakan anggaran pembangunan yang bersentuhan langsung kepada masyarakat,” kata Jubir DPRD Lamsel Andi Apriyanto yang membacakan rekomendasi DPRD dalam rapat paripurna di gedung DPRD Lamsel, Senin (23/5). Permintaan itu langsung didengar Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan dan Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang hadir dalam paripurna. Zainudin Hasan pun menggaransi diera kepemimpinannya serapan anggaran yang notabennya untuk belanja modal akan dimaksimalkan. “Sekarang ini memang saya tidak bisa berbuat banyak. Tetapi kedepan, dengan bersama-sama didukung DPRD. Kita akan maksimalkan. Jadi, tidak ada lagi yang dibawah 90 persen,” ungkap orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini. Dalam paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Lamsel H. Hendry Rosyadi itu, banyak rekomendasi yang disampaikan DPRD Lamsel untuk perbaikan pembangunan di Kabupaten Lampung Selatan kedepan. Mulai dari kebijakan umum pengelolaan anggaran sampai urusan pembangunan yang bersifat teknis. Beberapa diantaranya mengenai intensifikasi dan eksentensifikasi pendapatan asli daerah (PAD) yang berpotensi masih dapat digenjot untuk sumber pendapatan. Terkait hal ini, Zainudin juga mengungkapkan sikap optimisnya. Adik Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini mengungkapkan akan berupaya maksimal untuk menggenjor PAD. Bahkan, Zainudin menargetkan PAD pada tahun 2017 mendatang setidaknya dapat naik dua kali lipat dari target biasanya. Yaitu dari Rp 162 Miliar menjadi Rp 324 Miliar. “Masih banyak yang belum digarap. Saya minta dukungan dewan terkait hal ini,” ungkap dia. DPRD Lamsel juga menyoroti bidang pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Tiga pembangunan yang kerap dikeluhkan ini tak luput dari perhatian dewan. Diantaranya mengenai pembangunan ruang kelas baru di SDN 2 Suban Kecamatan Merbaumataram dan SDN 2 Bangunrejo, Kecamatan Ketapang. Lalu memberikan peningkatan insentif bagi dokter di RSUD dr. Bob Bazar agar intensif itu dapat meningkatkan kinerja dan bentuk pelayanan prima kepada masyarakat. Termasuk mengenai pengawasan pembangunan yang dilakukan pihak rekanan dalam membangun infrastruktur jalan dan jembatan. Menurut Zainudin apa yang menjadi kekhawatiran DPRD Lamsel juga menjadi kekhawatiran dirinya. Utamanya mengenai pelayanan RSUD dr. Bob Bazar yang merupakan rumah sakit kebanggaan masyarakat Lamsel. Dalam pembenahan kedepan, Zainudin bertekad akan membuat RSUD benar-benar nyaman dengan memberikan seluruh ruang kelas alat pendingin ruangan. “Jadi nanti semuanya akan diusahakan ada AC. Jangan sampai orang yang sakit masuk rumah sakit bukannya sehat malah tambah sakit,” ungkap Zainudin disambut riuh tepuk tangan. Secara umum DPRD Lamsel mengapresiasi kinerja Pemkab Lamsel. Utamanya dalam pencapaian dan realisasi anggaran APBD Lamsel tahun 2016 yang mencapai Rp 1,552 Triliun dari target Rp 1,547 Triliun. (edw)

Sumber: