Harga Mulai Naik , Petani Masih Ogah Menderes
NATAR - Harga komoditi getah karet saat ini mulai mengalami kenaikan dari hanya Rp 5 ribu per kilogramnya, kini meningkat menjadi Rp 9 hingga 10 ribu. Meski demikian sebagian petani karet justru belum memulai aktiftasnya dalam menghasilkan getah karet atau menderes. Seperti yang diakui Edi Susanto (51) warga Desa Negara Ratu mengaku kebingungan dengan harga karet yang hanya Rp 6.000 perkilogramnya saat itu, jadi walaupun sudah naik tetap belum mencapai yang diinginkan. \"Harganya tidak pernah lagi lebih dari Rp 10 ribu, kami sebetulnya tidak dapat apa-apa sekali panen karet kalau belum diatas Rp 10 ribu,\" ungkapnya kepada Radar Lamsel, Rabu (11/11). Ia berharap ada perbaikan harga yang diperjuangkan pemerintah untuk komiditi karet tersebut. \"Ya kondisi ini sudah bertahun-tahun kami rasakan, petani karet ya sekarang melarat,\" tuturnya. Rendahnya harga karet memang tidak hanya dialami petani di Kecamatan Natar melainkan merata seluruh Indonesia, hal itu juga disampaikan pengepul karet di Desa Natar Herman (45) yang mengaku kesulitan mencari getah karet. \"Sekarang ini petani juga tidak mau menjual karetnya, mereka banyak yang prustasi jadu dibiarkan kebunnya,\" kata dia. Ia memastikan rendahnya harga karet bukanlah ulah pengepul melainkan dari pabrik sendiri yang memberi standar harga rendah. \"Tidak ada urusan pengepul, kami cuma ambil untung Rp 1.000 sampai Rp 2.000 perkilonya,\" terangnya.(Kms)
Sumber: