Banyumas Studi Pemekaran Daerah ke Lamsel

Banyumas Studi Pemekaran Daerah ke Lamsel

KALIANDA - Pemerintah Daerah Lampung Selatan kembali menjadi salah satu wilayah studi yang dilakoni kabupaten lain. Kali ini giliran Eksekutif dan Legislatif Kabupaten Banyumas bertandang ke Bumi Khagom Mufakat ihwal studi komparasi pemekaran daerah. Kedatangan para wakil rakyat dan pejabat Pemkab Banyumas ini diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, didampingi Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Supriyanto serta perwakilan anggota DPRD Komisi I Dwi Irianto. Sekkab Lamsel Thamrin menyambut baik kunjungan tersebut. Dia berharap kunjungan kerja itu, akan semakin mempererat jalinan silaturrahmi antar kedua daerah. “Mudah-mudahan kunjungan ini dapat saling memberikan manfaat. Terutama kepada Kabupaten Banyumas, terkait dengan studi komparasi tentang pemekaran daerah,” ujar Thamrin menyambut kehadiran mereka di Aula Rajabasa, Senin (16/11). Lebih lanjut Thamrin menyampaikan, Kabupaten Lampung Selatan telah genap berusia 64 tahun. Tepatnya berdiri pada tanggal 14 November 1956. “Sebelumnya Kabupaten Lampung Selatan masih tergabung bersama Tanjung Karang Teluk Betung, yang sekarang menjadi Kota Madya Bandar Lampung,” jelasnya. Thamrin melanjutkan, Kabupaten Lampung Selatan sendiri merupakan salah satu kabupaten induk. Mengingat pada saat itu Provinsi Lampung hanya memiliki tiga kabupaten, yakni Lampung Selatan dengan ibu kota Kalianda, Lampung Utara dengan ibu kota Kotabumi dan Lampung Tengah dengan ibu kota Metro. “Dalam usia ke-64 tahun ini, Kabupaten Lampung Selatan telah mengalami tiga kali pemekaran. Pertama, Kabupaten Tanggamus yang berdiri pada tanggal 21 Maret 1997, lalu Kabupaten Pesawaran yang berdiri pada 02 November 2007 dan Kabupaten Pringsewu yang berdiri pada 03 April 2009,” terang Thamrin. Disisi lain, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Budhi Setiawan menjelaskan, kunjungan rombongannya tersebut dalam rangka studi komparasi tentang pemekaran daerah. Sebab menurutnya, Kabupaten Lampung Selatan menjadi referensi sebagai kabupaten yang telah beberapa kali memekarkan Daerah Otonomi Baru (DOB). “Kami mendengar tadi pemekaran di Lampung Selatan cepat sekali. Dimekarkan lalu dimekarkan lagi. Sudah mempunyai cucu malah. Sementara Kabupaten Banyumas punya anak saja belum,” kata Ketua DPRD dari PDI Perjuangan ini. Dia juga menyampaikan, dalam studi komparasi itu, terdapat beberapa poin penting yang ingin digali. Terutama permasalahan yang mungkin menjadi kendala saat pemekaran. Diantaranya terkait mekanisme penyelenggaraan pemerintahan setelah terlepas dari kabupaten induk. Selain itu, peningkatan mutu pelayanan dan membangun kemandirian, sehingga setelah ada pemekaran bisa menjalankan pemerintahannya dengan baik. “Biasanya masalah aset, SDM, dan PAD ini yang menjadi kendala disaat pemekaran. Untuk itu kami melakukan studi komparasi ini. Kami berharap nanti Kabupaten Banyumas sekali mempunya anak langsung kembar menjadi tiga Daerah Otonomi Baru,” katanya. Sementara, dalam acara itu dilanjutkan dengan diskusi dan dialog antara kedua daerah. Ketua DPRD Kabupaten Banyumas dan Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan juga sempat melakukan pertukaran cinderamata. (rls)

Sumber: