Beras Lamsel Bakal Di-Branded ‘Beras Palas’

Beras Lamsel Bakal Di-Branded ‘Beras Palas’

KALIANDA – Gebrakan baru dibidang pertanian dilakukan Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan. Orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat ini akan berupaya untuk membuat hak paten merek terkait hasil produksi padi di Lamsel. Upaya ini dilakukan mengingat Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu lumbung pangan nasional utamanya diwilayah Kecamatan Palas dan Sragi. Sayangnya padi atau beras asli dari Lamsel itu belum dikenal oleh masyarakat dari luar daerah. “Supaya lebih dikenal kita harus patenkan. Butuh branded supaya mudah dijual. Jadi, akan kita patenkan nama beras asli Lamsel dengan sebutan ‘Beras Palas (Padi Asli Lampung Selatan),” ungkap Zainudin Hasan saat membuka Musrenbang RPJMD Lamsel diaula Rajabasa, Kantor Bupati Lamsel, Selasa (24/5). Zainudin mengatakan, pematenan nama Beras Palas bukan tanpa alasan. Selain agar lebih dikenal oleh masyarakat luas, upaya itu dilakukan untuk mengetahui hasil panen padi petani asal Kabupaten Khagom Mufakat ini. Sehingga, diketahui angka riil dari produksi pertanian di Lamsel. Tak hanya itu, Zainudin juga mengungkapkan upaya mempatenkan Beras Palas dilakukan untuk mengantisipasi jual beli yang terjadi dilapangan. Dimana beras asal Lamsel kerap dijual keluar daerah yang selanjutnya diberi nama daerah itu. “Kedepan, kita akan membeli hasil padi petani. Kita akan membuat perusahaan daerah atau bekerja sama dengan swasta. Kita branded nama Beras Palas supaya menjadi kebanggan warga Lamsel. Dengan cara ini kita akan dikenal oleh masyarakat dari luar Lamsel,”kata Zainudin. Upaya tersebut, tambah Zainudin, dilakukan sebagai wujud perhatian pemerintah terhadap masyarakatnya. “Kalau potensi ini kita biarkan yang akan merugi rakyat juga. Masyarakat bekerja sendiri, melakukan pemasaran sendiri, lalu apa fungsi pemerintah sebagai pembina masyarakat. Pemerintah harus berada di tengah-tengah masyarakat dan dirasakan keberadaannya,”imbuhnya. Adik Ketua MPR-RI H. Zulkifli Hasan ini menargetkan rencana tersebut akan mulai berjalan pada tahun 2017. “Kita akan patenkan namanya terlebih dahulu, lalu produksi karung nya. Lalu, kita juga akan mendata berapa luas lahan persawahan. Kita akan siapkan permodalannya. Tahun depan mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik,”pungkasnya. (idh)

Sumber: