Wilayah Rawan Bencana Terpeta-kan

Wilayah Rawan Bencana Terpeta-kan

KALIANDA - Sekitar dua ratusan personel gabungan mengikuti apel bersama kesiapan penanggulangan bencana alam di lapangan Korpri Pemkab Lamsel, Rabu (18/11/2020). Ada beberapa bencana yang dibahas dalam kegiatan yang digagas oleh Polres Lamsel ini, diantaranya mewaspadai fenomena La Nina. Fenomena ini dapat menyebabkan musim hujan yang lebih panjang. Atau musim kemarau yang basah di wilayah Indonesia, dan peningkatan curah hujan yang signifikan pada saat musim hujan berlangsung. Sehingga bencana hidrometeorologi rawan terjadi di pelbagai belahan wilayah Indonesia. Pjs. Bupati Lampung Selatan, Drs. Sulpakar, M.M menilai apel kesiapan penanggulangan bencana alam dianggap perlu. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya fenomena intensitas hujan yang tinggi, dan awan la nina yang perlu diwaspadai bersama. \"Fenomena ini berpotensi menyebabkan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor,\" kata Sulpakar yang bertindak sebagai inspektur upacara. Wakapolres Lamsel, Kompol. Yuspita Ujang, menerangkan bahwa kegiatan apel bersama disiapkan untuk menghadapi musim penghujan dengan intensitas tinggi pada akhir tahun dan awal tahun nanti. Karena itu, diperlukan kerjasama antar instansi untuk melengkapi sarana dan prasarananya. \"Ini sebagai upaya untuk membantu masyarakat apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,\" katanya. Perwira menengah dengan pangkat melati satu di pundak ini mengatakan sejauh ini kepolisian telah membuat pemetaan rawan bencana. Di wilayah Lampung Selatan yang rawan terjadi banjir ketika curah hujan tinggi yakni kecamatan Palas, Sragi dan Sidomulyo. \"Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi dan mengungsi demi menghindari timbulnya korban,\" katanya. Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan, M. Darmawan, mengatakan ada banyak kecamatan yang rawan di sepanjang pantai Lamung Selatan, mulai dari kecamatan Katibung, Sragi, Sidomulyo, Candipuro, Way Sulan, Bakauheni. Semua wilayah ini, kata Darmawan, bisa saja mengalami semua bencana seperti badai dan gelombang tinggi. “Untuk longsor selama ini belum pernah terjadi, tapi kemungkinannya ada di seputaran gunung Rajabasa,” katanya. Ratusan personel gabungan tersebut terdiri dari Sat Sabhara Polres Lamsel, Sat Lantas, Sat Reskrim dan Sat Resnarkoba, masing-masing 30 personel. Ditambah dua peleton anggota Bhabinkamtibmas, serta 10 personel Sat Polair. Polisi akan disokong kekuatan 1 peleton Sat Pol PP beserta kendaraan, 1 peleton gabungan BPBD, Tagana dan Basarnas sebanyak 30 personil beserta randis. Kemudian 30 personel Kodim 0421/LS beserta randis, 1 peleton personil gabungan RAPI dan Senkom, 1 peleton Kwarcab Pramuka Lamsel, 1 peleton gabungan PMI dan Dinkes Lamsel sebanyak 30 personil. (rnd)

Sumber: