Jalan Urung Diperbaiki, bak Pil Pahit Bagi Warga
PALAS – Masyarakat Desa Pulau Tengah, Kecamatan Palas kembali menelan pil pahit. Sebab perbaikan akses jalan yang telah didambakan masyarakat selama tiga tahun belakangan urung terealisasi tahun ini. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penguji Konstruksi dan Bangunan Kecamatan Palas – Way Panji Slamet mengatakan, pengajuan perbaikan akses jalan utama menuju Desa Pulau Tengah urung terlaksana di tahun 2020. “Pengajuan perbaikan jalan masyarakat Pulau Tengah, nampaknya gagal terealisasi tahun ini. Karena sampai dengan saat ini kami enggak mendengar informasi bahwa jalan tersebut akan mendapat perbaikan,” ujar Slamet memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (18/11) kemarin. Slamet mengaku, sampai dengan pertengahan November ini hanya ada empat program perbaikan jalan yang terealisasi dengan menggunakan anggaran APBD Lampung Selatan. Keempat jalan itu, jalan lingkungan Desa Palas Aji, dua titik jalan lingkungan Desa Mekar Mulya, dan jalan penghubung Desa Kalirejo – Bali Agung. “Untuk tiga titik sudah selesai, di Desa Mekarmulya dua titik, Palas Aji satu titik, dan jalan penghubung Desa Kalirejo – Bali Agung baru akan dimulai dalam bulan ini. Sementara untuk di Pulau Tengah masih belum jelas, padahal jalan itu selalu kita ajukan,” terangnya. Rianto (46) salah satu masyarakat Desa Pulau Tengah mengaku merasa kecewa atas perbaikan jalan yang urung terealisasi di tahun ini. Padahal jika melihat kondisinya, jalan utama masyarakat itu telah mengalami kerusakan parah. “Ya kecewa lah, Mas. Padahal kita selalu bayar pajak, Pulau Tengah realisasi pajak selalu 90 persen. Tapi kok jalannya enggak pernah mendapat perbaikan,” tutur Kaur Keuangan Desa Pulau Tengah itu. Selama tiga tahun terakhir kerusakan jalan tersebut sangat berdampak disektor pertanian masyarakat. Terutama di oprasional pengangkutan hasil panen menjadi lebih tinggi lantaran kondisi jalan itu. “Mobil padi itu enggak bisa masuk, jadi oprasional petani menjadi lebih tinggi. Harus mengeluarkan jasa ojek padi sebesar Rp 30 ribu per paket sampai Desa Palas Jaya,” pungkasnya. (vid)
Sumber: