Harga Jagung Naik di Panen ke Tiga
PALAS – Setelah sempat anjlok selama dua musim, harga jagung tingkat petani di wilayah Palas mulai mengalami peningkatan pada masa penen di musim tanam ke tiga tahun ini. Dibandingkan pada musim panen jagung yang ke dua pada Agustus lalu, harga jual jagung tingkat petani jatuh hingga Rp 1.800 per kilogram. Pada musim panen ke tiga harga jagung sudah membaik diangka Rp 2.500 per kilogramnya. Sayuti (46) salah satu petani jagung asal Desa Sukaraja juga mengamini, di musim panen yang ke tiga tahun harga jual jagung di tingkat petani sudah mengalami kenaikan harga. Padahal pada pada musim panen pertama dan kedua, harga jagung stagnan diangkat Rp 2.000 per kilogram, bahkan sempat jatuh diangka Rp 1.800 per kilogramnya. Kini di musim panen ketiga ini harga jagung di tingkat petani sudah di anggka Rp 2.500 per kilogramnya. “Kalau musim panen yang pertama dan ke dua harga jagung yang hanya Rp 2.000 bahkan Rp Rp 1.800 per kilogram. Di musim ke tiga ini Alhamdulillah harga sudah mulai naik, yaitu Rp 2.500 per kilogramnya,” ujar Sayuti memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat di temui di kediamannya, Senin (30/11) kemarin. Meskipun di musim ke tiga ini produksi panen mengalami penurunan hasil produksi. Namun dirinya tetap mendapatkan keuntungan dengan kenaikan harga jual jagung tersebut. “Kalau dua musim lalu hasil panen sampai 7 ton per hektar, tapi harganya hancur petani rugi, Mas. Tapi di musim ke tiga ini walaupun hanya dapat 5 ton petani tetap dapat untung, walaupun enggak terlalu besar. Dan juga lebih hemat operasional,” terangnya. Kenaikan harga jagung tersebut juga diamini oleh Qodir (52). Salah satu pengepul jagung di Desa Rejomulyo menerangkan, harga jagung turun giling di tingkat petani membaik sejak dua bulan terakhir. Namun Qodir mengaku, pada musim tanam yang ke tiga ini luas tanaman jagung di wilayah Palas tentu saja tak seluas pada musim tanam sebelumnya. Seperti di Desa Rejomulyo dari 150 hektar lahan jagung yang tertanam pada musim ke tiga ini hanya sekitar 80 hektar, petani enggan menanan lantaran takut kekurangan air. “Dulu Agustus sempat di angka Rp 1.800 per kilogram. Tapi setelah itu harga perlahan naik. Sampai di musim ke tiga ini kita beli jagung turun giling ke pada sudah di kisaran Rp 2.400 – 2.500 per kilogramnya. Sedangkan untuk harga juga di tingkat pabrik sekarang sudah di angka Rp 4.300 per kilogramnya, dari harga Rp 3.700,” ucapnya. (vid)
Sumber: