Fokus Perkembangan Kasus DBD
KALIANDA - Kepala UPT Puskesmas Way Urang, Saiful Anwar, S.Km mengaku bahwa Covid-19 masih menjadi fokus utama yang wajib ditangani di wilayahnya. Namun hal itu bukan pertanda jika unitnya mengabaikan penyakit-penyakit yang lain. Seperti DBD, malaria chikungunya, dan sebagainya. Selain virus asal kota Wuhan, Cina, menurut Saiful, pihaknya juga mengamati perkembangan DBD. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti ini memang selalu menjadi prioritas pengawasan. Apalagi musim peralihan cuaca kerap menjadikan kasus sewaktu-waktu bisa meningkat. \"Jadi perlu mendapatkan pengawasan ketat melalui petugas puskesmas yang ada di desa,\" katanya kepada Radar Lamsel, Rabu (2/12/2020). Mantan Kepala UPT PRI Penengahan ini melanjutkan, pengamatan bisa dilakukan puskesmas melalui bidan desa dan puskesmas pembantu. Serta surveilan yang selalu melakukan pengamatan dengan laporan mingguan. Dari langkah-langkah ini puskesmas bisa menyimpulkan kasus yang ada. \"DBD ada 2 kasus dari bulan November. Sudah kita fogging di kelurahan Way Lubuk, dan desa Tajimalela,\" katanya. Saiful bersyukur pihaknya mampu menekan angka peningkatan kasus DBD. Di sisi lain, angka kasus lainnya masih bisa dikendalikan dengan sangat baik. Walaupun hanya 2 kasus, Saiful mengaku pihaknya tidak boleh lengah. Karena selama peralihan musim, kasus-kasus yang ditemukan bisa saja naik. \"Malaria 0 kasus. Tapi kita sekarang tidak bisa melihat dari bulan ini. Walaupun hanya 2, kita harus konsen,\" katanya. Bila menemukan suspect atau gejala kasus-kasus penyakit tersebut, Saiful meminta masyarakat menjalin komunikasi dengan Puskesmas Way Urang supaya langsung ditindaklanjuti. \"Makanya kita tetap waspada. Bisa, masyarakat bisa melapor. Justru ini sangat baik,\" katanya. (rnd)
Sumber: