Lapor pak Bupati, Atap SDN Kedaton Nyaris Ambruk!

Lapor pak Bupati, Atap SDN Kedaton Nyaris Ambruk!

KALIANDA – Ini pekerjaan rumah (PR) yang harus segera diselesaikan Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan. Yakni membangun ruang kelas baru (RKB) SDN 1 Kedaton. Sebab, satu ruang kelas disekolah itu tidak dapat digunakan lantaran pelafonnya ambruk. Tak hanya itu atap ruang kelas itu juga terancam roboh karena lapuk. Pasal khawatir membuat pihak SDN 1 Kedaton tak memfungsikan ruang kelas itu karena mengancam keselamatan siswa dan siswi. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, sekolah yang berada dipinggir sungai itu sudah 10 tahun terakhir tak mendapatkan bangunan untuk penambahan lokal. Kalaupun ada bantuan itu berupa rehabilitasi ruangan. Padahal jika melihat jumlah siswa SDN itu yang jumlahnya terus bertambah setiap tahun, sudah layak untuk mendapatkan bantuan. Abdul Mufti (48) salah seorang Guru di SDN 1 Kedaton mengungkapkan kerusakan ruang kelas itu mengganggu jadwal belajar mengajar disekolah. Sebab, pihak sekolah harus membagi jadwal masuk siswa pagi dan siang. “Jika tidak begini tidak akan jalan kegiatan belajar mengajar. Karena lokal yang kita punya hanya enam ruang. Sedangkan satu rusak,” ungkap dia kepada Radar Lamsel, Kamis (26/5). Dia mengatakan sudah bertahun-tahun para guru menerapkan sistem sekolah pagi dan siang. Padahal ia sangat berharap seluruh siswa dapat bersekolah pagi. “Ya, terpaksa, maunya pagi semua. Tapi karena fasilitas kita tidak memadai apa boleh buat,” ungkap dia. Lebih lanjut Mufti mengatakan, SDN 1 Kedaton merupakan SD satu-satunya yang berada di desa tersebut. Bahkan banyak murid mereka yang berasal dari desa tetangga. “Yang bersekolah disini tidak hanya anak-anak Desa Kedaton, tapi dari desa tetangga juga banyak,” katanya lagi. Para guru berharap agar ada perhatian yang serius dari pihak-pihak terkait mengenai kondisi sekolah yang sangat memprihatinkan tersebut. “Sudah sering kami ajukan proposal ke Dinas terkait untuk perbaikan, namun hingga saat ini belum ada realisasinya,” ujar guru mata pelajaran Agama Islam ini. Hal senada juga dikatakan Aris (30) wali kelas 1 itu mengatakan, pernah satu waktu ketika murid sedang belajar atap tiba-tiba runtuh dan nyaris menimpa murid yang sedang belajar. “Saat sedang belajar, atapnya runtuh. Beruntung tidak mengenai murid kami,” ungkapnya. Sejak saat itu sambung dia, kelas tersebut sudah tidak digunakan lagi untuk KBM, karena mengancam keselamatan siswanya. “Sudah bertahun-tahun tidak dipakai, dan siswa harus bergantian menggunakan kelas-kelas yang ada,” katanya. Sementara itu Hasanah (46) wali kelas 4 ini mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi ini, karena lokasi Desa Kedaton yang tidak jauh dari pusat keramaian Kota Kalianda. “SD satu-satunya di desa dan tidak jauh dari pusat pemerintahan,” kata dia. Harapan para guru dan juga ratusan siswa SDN 1 Kedaton agar SD kebanggaan desa ini bisa diperbaiki agar KBM bisa berjalan dengan baik, dan tentunya juga melahirkan siswa-siswa yang berprestasi. “Saat ini kantor guru juga dijadikan ruang kelas, demi berjalannya KBM,” pungkasnya. (ver)

Sumber: