Pengrajin Batu Bata Kebanjiran Order saat Pandemi
SIDOMULYO – Meski ditengah pandemi, Wagio (50), pengrajin batu bata warga Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo masih produktiv. Ditengah usianya yang genap memasuki setengah abad, seorang diri masih mampu mencetak 1000-1500 buah batu bata perhari. Tak ayal, keahlian yang Wagio peroleh secara turun-temurun dari orang tuanya tersebut, ia pergunakan untuk mengais rezeki demi mencukupi kebutuhan keluarganya dirumah. Di masa panen musim gadu tahun ini, dirinya mengaku mampu meraup omset perbulan hingga Rp. 4,5 juta. Umumnya dikatakannya, dirinya hanya mampu meraup omset hanya Rp. 2-3 juta rupiah saja perbulanya . Uang itu ia dapatkan dari hasil penjulan batu bata miliknya sebanyak 1.5000 buah kepada pelanggannya, yang mayoritas berasal dari wilayah kecamatan Sidomulyo, Candipuro dan Katibung. Wagio menuturkan, dirinya bersukur walau ditengah lesunya aktivitas usaha masyarakat, akibat dampak pandemi gelobal, usahanya masih bisa bertahan. “ Alhamdulilah walau masa pandemi, omset penjualan batu bata saya untuk bulan ini, habis terjual hingga 1.5000. Perbuah batu bata saya jual kepelanggan dengan harga Rp. 300,” tuturnya kepada Radar Lamsel, disela dirinya membuat batu bata di lokasi usahanya yang tidak jauh dari rumahnya, Minggu (20/12). Ia menerangkan, tingginya permintaan batu bata dari para pelanggannya itu, dipengaruhi banyaknya pelanggan yang sebagian besar adalah petani membangun rumah. Sebab, dijelaskannya musim panen gadu tahun ini, petani baik dari Kecamatan Sidomuyo, Candipuro dan Katibung berhasil panen dengan hasil produksi lumayan tinggi. “ Banyaknya pelanggan memesan batu bata ini, karena pelanggan saya yang semua rata-rata petani padi, berhasil panen dimusim gadu tahun ini. Kebiasaan, petani sekitar, bila berhasil panen, mereka memiliki niat untuk membangun rumah,” terang Wagio. Ayah dua orang anak itu, mengatakan, meski pandemi gelobal belum berkahir, namun ia berharap usahanya dimasa sulit tersebut, dapat terus bertahan. Sehingga, dirinya mampu mencukupi semua kebutuhan keluarga. “ Ya, saya berharap walau pandemi belum berakhir, saya berharap permintaan pelanggan untuk batu bata guna kebutuhan buat rumah masih terus berdatangan. Sehingga, usaha saya mampu bertahan,” harap Wagio.(sho)
Sumber: