Penumpang Menumpuk di Bandara Raden Inten II

Penumpang Menumpuk di Bandara Raden Inten II

NATAR - Pasca tergelincirnya pesawawat Lion air, Penumpukan penumpang terjadi   di Bandara International Raden Inten II, Branti, Kecamatan Natar, Minggu(20/12). Akibatnya banyak calon penumpang yang mengeluh karena batal berangkat.       Pantauan Radar, Senin (21/12) sejumlah calon penumpang terlihat mengeluhkan karena batal jadwal keberangkatan mereka. Kondisi ini diperparah dengan minimnya informasi dari pihak bandara, sehingga terjadi penumpukan calon penumpang di terminal keberangkatan.       Salah satu penumpang harus melakukan penjadwalan ulang (re -schedule) Irma (30) asal Jakarta mengatakan jika hari ini seharusnya sudah berada di rumahnya, namun pada Minggu(20/12).       \"Seharusnya saya dari kemarin sore sudah berangkat, jadi ditunda sampai hari ini,\" katanya.     Lebih buruk lagi, hambatan juga didapati dari surat rapid tes yang tanggal milik rekannya sudah kadaluarsa dan harus diganti karena berbarengan berangkat.       \"Berlakunya (surat hasil rapid) kemarin, cuman karena delay ya mau gak mau teman saya buat lagi,\" keluhnya.       Warga Bandarlampung, Ayu Pratiwi (24) menyebutkan jika pengelola bandara kurang komunikatif. Akibatnya, terjadi penumpukan calon penumpang di terminal keberangkatan, terlebih banyaknya orang yang akan melakukan rapid tes antigen.       \"Bisa dilihatkan disini kurang tertata, tidak seperti di Bandara Soekarno Hatta. Disini orang bebas berkerumun tanpa memperhatikan Protokol kesehatan,\" ungkapnya.     Yang mengecewakan, Kata Ayu dirinya sempat ditolak oleh petugas verifikasi bandara karena membawa hasil swab PCR.     \"Saya diminta rapid ulang, padahal swab yang saya bawa ini sama dengan rapid antigen,\" kata Ayu.     Menurut Ayu, selain harus menambah biaya lagi ia juga rugi waktu. \"Jadi kemarin itu di cancel sama maskapainya, jadi hari ini beli tiket baru,\" tandasnya.       Sementara itu, Executive General Manager M Hendra Irawan mengatakan jika penumpukan antrean tersebut terjadi lantaran pihaknya sedang melakukan sosialisasi rapid antigen terhadap para calon penumpang.     \"Antrean itu bersamaan dengan diterapkannya rapid Antigen hari ini karena sudah diharuskan menerapkan itu berdasarkan perintah Gugus tugas, Dishub dan AP2 untuk ke beberapa daerah termasuk ke Pulau Jawa dan lain-lain, jadi kepadatan  panjang itu karena adanya yang belum tersosialisasi makanya tersendat di KKP jadi kami edukasi untuk menggunakan antigen,\" jelasnya.       Menurutnya, antigen bisa memudahkan penumpang di Bandara yang akan melakukan perjalanan ke luar pulau.     \" satu orang membutuhkan waktu 15 menit jadi tadi banyak yang bertanya kemudian menjelaskannya karena kebanyakan membawa yang antiboddy apalagi dampak penerbangan kemarin mengunakan anti boddy banyak pembatalan jadi harus diedukasi mulai hari ini menggunakan Antigen,\" ungkapnya.       Saat ditanya mengenai pesawat, Hendra mengaku pihaknya telah melakukan evakuasi pasca insiden tergelincir tersebut.     \"Sudah evakuasi selama 20 jam dan selesai jam 10 pagi tadi, kita lakukan pembersihan dan hal lainya dan jam 12 tadi alhamdulillah penerbangan sudah normal kembali, dan kepada penumpang yang sudah terlanjur datang kami minta menunggu di ruang tunggu hingga ruang tunggu VIP bila terjadi lonjakan,\" pungkasnya.(rnn)

Sumber: