DPP Lampung Himbau Petani Segera Susun Proposal Usulan
PALAS – Dinas Pengairan dan Pemukiman (DPP) Provinsi Lampung menyerap keluhan dan aspirasi petani di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas. Keluhan dan aspirasi petani setempat itu prihal sarana dan prasarana jaringan irigasi guna menunjang akitifitas pertanian setempat yang kurang maksimal. DPP Pemprov Lampung yang diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) BPBD Lampung Ir. Indra Utama mengatakan, selain kegiatan sosialisasi tentang menajemen pengelolaan sumber daya air kepada para petani, DPP juga menyerap aspirasi dan keluhan petani selaku penerima manfaat irigasi guna menunjang aktifitas pertanian setempat. “Jaringan irigasi untuk usaha penyediaan air meliputi pengaturan dan pembuangan air irigasi. Jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan tambak,” ujar Indra. Indra Utama juga menghimbau kepada para petani pengguna air desa untuk segera membuat proposal usulan kepada Pemprov. “Kami menerima aspirasi dan keluhan para petani. Namun sebelumnya petani diminta untuk segera menyusun proposal usulan kepada Pemprov. Agar keluhan petani tentang jaringan irigasi yang rusak dan penambahan pembangunan irigasi dapat diakomodir,” ujar Indra Utama, saat kegiatan sosialisasi tentang menajemen pengelolaan SDA di Desa setempat yang dihadiri oleh Camat, Uspika, Tokoh masyarakat dan petani setempat, Senin (30/5). Sementara, Plt. Camat Palas Khairul Anwar mengatakan, pemerintah kecamatan juga berharap kepada DPP Pemprov Lampung untuk memperhatikan juga desa-desa yang memiliki permasalah yang sama seperti yag dihadapai desa bandan hurip. “Pemerintah kecamatan juga berharap kepada Pemprov untuk memperhatikan petani desa yang lain di Palas. Kususnya desa pada saat musim hujan tanaman padi mereka banyak yang mati karena terendam banjir. Akibat kapasitas jaringan irigasi yang belum optimal, contohnya desa pulau tengah,” ujar Khairul Anwar. Kades Bandan Hurip Sugiyanto mengatakan, usulan petani setempat meliputi, pembangunan saluran irigasi bawah tanah, guna mengendalikan banjir saat musim hujan. Selanjutnya, perbaikan pintu air dan tersier karena sudah banyak yang rusak. “Kemudian, guna optimalisasi lahan 200 hektar, petani berharap pemprov membangun tanggul punggung gajah diloksi jaringa tersier 13 di lebung gendis dan lebung bedug. Agar, 200 hektar lahan sawah tersebut, bisa digarap secara optimal,” ujar Sugiyanto. potensi lahan Desa bandan Hurip, Kecamatan Palas sekitar 650 hektar. Secara umum 450 hektar dalam satu tahun sudah mampu tanam dua kali. Namun, seluas 200 hektar sisanya di lokasi lebung bedug dan lebung gendis, belum maksimal baru mampu melakukan satu kali tanam dalam satu tahun. Karena, lokasi tersebut merupakan cekungan tempat bermuaranya air saat musim hujan tiba. Akibat, belum adanya jaringan yang memadai.(yan)
Sumber: