Sikat 113 Tikus Hasil Gropyokan
RAJABASA - Kelompok tani tengah melakukan pelbagai persiapan di lahan tanaman jagung menjelang akhir tahun. Langkah ini sebagai bentuk antisipasi agar bisa menjamin keamanan tanaman dari serangan organisme pengganggu tumbuhan (OPT), yang biasanya menimbulkan serangan. Selasa (29/12/2020), Petugas Penyuluh Pertanian, dan Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Kecamatan Rajabasa bersama dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) Desa Betung melaksanakan kegiatan gropyokan tikus secara swadaya di lahan tanaman jagung. Dengan melibatkan anggota gapoktan sekitar 20 orang, hasil tangkapan tikusnya terbilang lumayan. Mencapai 113 ekor. Mereka menangkap tikus menggunakan bahan emposan belerang. Anggot gapoktan menyasar lubang-lubang aktif sebagai tempat persembunyian tikus. \"Kegiatan gropyokan tikus ini sebagai antisipasi berkembangnya OPT tikus di musim ini,\" kata Abdullah kepada Radar Lamsel. Salah satu pengurus gapoktan Tani Jaya ini mengatakan kegiatan gropyokan tikus juga akan rutin dilaksanakan di lahan tanaman jagung mereka. Abdullah mengatakan hama tikus menjadi perhatian kelompoknya. Sebab, tikus termasuk hama yang berbahaya bagi tanaman jagung mereka. POPT Kecamatan Rajabasa, Syafruddin, mengatakan saat ini di Kecamatan Rajabasa jadwal tanam khususnya tanaman jagung akan segera dimulai. Luas tanam di kecamatan yang populer dengan wisata pantainya itu kurang lebih mencapai 1.500 hektar, dan sbagian sudah ada yang ditanam. Syafruddin mengatakan untuk antisipasi berkembangnya hama tikus tersebut, pihaknya memberi saran kepada gapoktan supaya maka melakukan pengendalian sejak dini. Dengan begitu, kata Syafruddin, tanaman memiliki kesempatan untuk tumbuh dengan kualitas yang baik. \"Dan diharapkan kegiatan ini bisa berkelanjutan. Sehingga dapat menekan populasi hama tikus di lahan-lahan pertanian kita dengan aman,\" katanya. (rnd)
Sumber: