Puluhan Rumah Warga Terendam Air, Desa Madajaya Siaga Banjir
Reporter:
Redaksi|
Editor:
Redaksi|
Kamis 07-01-2021,10:45 WIB
WAY KHILAU - Sekitar 70 rumah warga yang berada di 4 Dusun Desa Mada Jaya, Kecamatan Way Khilau terendam air lantaran meluapnya aliran sungai Way Mada, Rabu (6/01).
Penjabat Kepala Desa Madajaya, Irwan Rosa mengatakan, akibat hujan yang turun cukup lama membuat debit air di sungai way Mada meningkat dan mengakibatkan banjir di 4 dusun dan merendam puluhan rumah warga.
\"Akibat luapan sungai Way Mada, sekitar 70 rumah warga di 4 titik terendam banjir, yakni di dusun Mada Tengah, d
Dusun Tepok Kadu, Dusun Umbul Baru dan Dusun Mada Hilir,\" ujarnya, kemarin.
Irwan Rosa mengatakan, bahwa banjir akibat luapan air sungai tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa, namun kerugian materil ditafsir mencapai sekita Rp 60 juta.
\"Untuk korban jiwa tidak ada, namun kerugian materil ditafsir mencapai Rp 60juta,\" ucapnya.
Sementara, melalui koordinasi pihak desa dan Kecamatan, jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran langsung turun meninjau lokasi banjir dan akan mengupayakan normalisasi sungai di titik rawan banjir.
\"Saya meninjau langsung ke lokasi banjir dan berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Lalu, pemerintah daerah juga telah meninjau langsung dengan melakukan survey di lokasi banjir, serta melalui dinas terkait akan segera mengupayakan normalisasi sungai di Dusun Mada Tengah dan Mada Hilir,\" ungkap Irwan Rosa.
Lebih lanjut Irwan Rosa mengatakan, untuk saat ini Desa Mada Jaya masih dalam status siaga 3 bencana banjir, untuk itu dirinya menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena mengingat situasi masih dalam kondisi curah hujan yang cukup tinggi.
\"Masyarakat desa sudah kembali ke rumah masing-masing, namun saya tetap menghimbau agar masyarakat tetap waspada akan bencana banjir susulan,\" tandasnya.
Sementara itu, Camat Way Khilau Ahmad Rosani mengatakan, normalisasi sungai Way Mada sebelumnya sudah akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran, namun terjadi penolakan oleh masyarakat desa setempat.
\"Normalisasi sungai sudah mau dilakukan pada tahun kemarin, seperti di Desa Kota Jawa dan Desa Tanjung Rejo. Namun masyarakat Desa Mada Jaya menolak dan meminta ganti rugi tanam tumbuh yang ada di sekitar sungai apabila dilakukan normalisasi sehingga normalisasi sungai tidak dilakukan dan masyarakat tidak mau membuat surat pernyataan penolakan,\" ujar Ahmad Rosani.
Selain itu, Ahmad Rosani juga mengungkapkan, bahwa pemerintah Kecamatan telah menghimbau kepada masyarakat melalui seluruh kepala desa agar selalu tetap siaga dan waspada terkait masih meningkatnya debit air di sungai Way Mada, Mada Hilir dan sungai Mada Tengah.
\"Kami sudah menghimbau kepada masyarakat, meskipun belum menimbulkan ancaman bahaya namun peningkatan debit air saat ini harus tetap kita waspadai, khususnya di Desa Mada Jaya,\" tandasnya. (eggy/esn)
Sumber: